TIMESINDONESIA, JEMBER –
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Diaparbud) Kabupaten Jember Bambang Rudianto mengatakan bahwa terdapat sejumlah wisatawan asal Spanyol yang berwisata di Jember.
Hal tersebut merupakan bagian dari program pemerintahan Bupati Jember Muhammad Fawait untuk memperkenalkan Jember sebagai kota pariwisata kepada dunia.
Bambang mengatakan, para wisatawan asal Spanyol tersebut akan diajak menjelajah ke sejumlah lokasi di Jember.
Selain itu, mereka juga akan disuguhi dengan berbagai pesona kebudayaan lokal serta sejarahnya.
“Kedatangan mereka (wisatawan asal Spanyol, Red) akan berlanjut sampai sembilan rombongan, sampai bulan November,” kata Bambang saat ditemui pada Rabu (11/6/2025).
Dia menjelaskan, pihaknya memandunpara wisatawan tersebut ke Kampung Wetan Pasar di kawasan Jalan Untung Suropati.
Mereka, lanjutnya, disuguhi dengan permainan musikmpatrol.yang menjadi salah satu musik khas Jember.
Di tengah irama kentongan dan atmosfer kampung kota yang khas, mereka tampak menikmati pertunjukan sambil berinteraksi dengan warga sekitar.
Kegiatan ini menunjukkan kesiapan masyarakat lokal dalam mendukung pariwisata berbasis budaya dan komunitas.
Usai menikmati sajian musik, para wisatawan diajak menjelajahi Pasar Tanjung yang merupakan pasar tradisional yang telah lama menjadi denyut nadi ekonomi rakyat Jember.
Mereka berbelanja oleh-oleh sekaligus menikmati suasana khas pasar rakyat yang tak dimiliki kota-kota besar.
Tak jauh dari sana, mereka juga diajak melihat menara air peninggalan kolonial Belanda yang berdiri kokoh sebagai simbol warisan sejarah kota.
Setelah itu, para pelancong menyusuri beberapa gang jalan-jalan yang masuk di perkampungan kota yang terdapat warisan gedung-gedung tua.
“Dan juga akan berkunjung ke tempat-tempat bersejarah seperti Masjid Al Baitul Amien,” jelas Bambang.
Tak hanya budaya dan sejarah, kunjungan para wisatawan juga akan dilanjutkan dengan mengeksplorasi sisi agrikultur dan alam Jember.
Bambang menjelaskan bahwa para tamu akan diajak ke kawasan Gunung Pasang, tempat berdirinya kebun kopi dan karet milik Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan.
Di sana, mereka akan diajak menyaksikan langsung proses produksi dari hulu ke hilir, mulai dari pemetikan hingga pengolahan produk akhir.
“Mereka akan berkunjung ke river plantation maupun yang coffee plantation, bagaimana proses hulu dan hilir dari perkebunan karet dan kopi yang ada di Gunung Pasang di PDP Kahyangan,” ujar Bambang.
Selain aktivitas perkebunan, wisatawan juga akan menikmati wisata alam seperti Boma dan Rimba Camp, dua lokasi di tengah hutan yang menawarkan pengalaman menyatu dengan alam, cocok bagi mereka yang menggemari wisata petualangan dan ekowisata.
Melihat antusiasme tinggi dari para wisatawan, Disparbud Jember juga tengah merancang pengembangan destinasi lain, salah satunya adalah wisata Air Terjun Tancak yang menyuguhkan pemandangan eksotis dan udara sejuk.
“Ke depan kami kembangkan juga ke wisata Air Terjun Tancak dan juga tidak menutup kemungkinan untuk pembukaan jalur pendakian ke Argopuro,” kata Bambang.
Bambang juga mengajak masyarakat Jember untuk mendukung geliat pariwisata ini dengan menjaga kebersihan lingkungan, ketertiban, serta menunjukkan keramahan kepada tamu dari luar negeri.
Menurutnya, keberhasilan sektor pariwisata tidak bisa hanya ditopang oleh pemerintah, tetapi harus menjadi gerakan kolektif yang melibatkan semua pihak.
Dia optimistis, jika dikelola dengan baik, sektor pariwisata bisa menjadi motor penggerak ekonomi daerah.
“Dengan demikian Jember Baru Joker maju utamanya di bidang pariwisata akan semakin berjaya,” pungkas Bambang. (*)