Motor merek Triumph berkelir hitam tampak mencolok di antara deretan motor lainnya yang berjejer di halaman terbuka Gedung Rupbasan KPK, Cawang, Jakarta Timur. Selain karena bentuknya yang besar, motor itu juga menjadi perhatian karena sosok pemiliknya.
Triumph Speedmaster Bonneville 1200 HT itu milik mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo. Moge tersebut menjadi barang rampasan KPK jenis aset bergerak dengan nilai tertinggi dalam gelaran lelang yang digelar pada Rabu (11/6).
Perbesar
Penampakan motor Triumph Speedmaster Bonneville 1200 HT milik tersangka KPK Rafael Alun Trisambodo di Gedung RUPBASAN KPK, Cawang, Jaktim, Kamis (12/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Dibuka dengan harga limit Rp 207.565.000, motor bergaya cruiser tersebut akhirnya laku dengan harga Rp 211 juta. Angka itu mengungguli sebagian besar mobil yang turut dilelang dalam kesempatan yang sama.
“Untuk yang lelang tadi ini kalau yang motor ini saya jawab yang motor dulu ya. Ini perkaranya Rafael Alun itu di harga limit Rp 207 juta itu lakunya di Rp 211 jutaan. Jadi ini barangnya yang laku,” kata Syarkiah, Jaksa Eksekusi KPK, di lokasi pada Kamis (12/6).
Perbesar
Jaksa eksekusi KPK Syarkiah saat dijumpai di RUPBASAN KPK, Cawang, Jaktim, Kamis (12/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Motor tersebut bukan satu-satunya aset Rafael yang diminati. Di dalam ruangan lelang, sebuah tas jinjing Louis Vuitton jenis Speedy milik Rafael Alun berhasil terjual dari harga awal Rp 1.703.000 menjadi Rp 6.203.000.
Barang rampasan Rafael lainnya yang laku adalah satu unit mobil VW Caravelle. Dibuka dengan harga limit Rp 17.917.000, mobil tersebut akhirnya terjual dengan harga Rp 123.917.000.
Perbesar
Penampakan mobil VW Caravelle milik Rafael Alun Trisambodo yang laku dilelang KPK di Gedung RUPBASAN KPK, Cawang, Jaktim, Kamis (12/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Perbesar
Deretan barang rampasan KPK yang dilelang di Gedung RUPBASAN KPK, Cawang, Jaktim, Kamis (12/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Perbesar
Deretan barang rampasan KPK yang dilelang di Gedung RUPBASAN KPK, Cawang, Jaktim, Kamis (12/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Perbesar
Deretan barang rampasan KPK yang dilelang di Gedung RUPBASAN KPK, Cawang, Jaktim, Kamis (12/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Perbesar
Deretan barang rampasan KPK yang dilelang di Gedung RUPBASAN KPK, Cawang, Jaktim, Kamis (12/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Perbesar
Penampakan 2 sepeda Brompton type Explore milik Catur Prabowo (kanan) yang dilelang KPK di Gedung RUPBASAN KPK, Cawang, Jaktim, Kamis (12/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Selain aset milik Rafael, sejumlah barang milik terpidana korupsi lain juga menarik peminat. Satu unit sepeda Brompton tipe Explore milik Catur Prabowo laku dengan harga Rp 37.486.000. Sementara sehelai batik sutra hijau berlengan panjang milik Librato El Arief, yang dilelang dari harga hanya Rp 5.700, terjual hingga Rp 5.675.700.
Secara keseluruhan, KPK melelang 82 lot aset rampasan dan sitaan dari 32 perkara. Dalam lelang yang dilakukan secara daring pada Rabu (11/6), sebanyak 45 aset bergerak laku terjual.
“Dari 82 lot itu kita ada barang bergerak 45 lot dan untuk yang tidak bergerak ada 37 lot. Nah dari total 82 lot ini yang laku untuk barang bergeraknya ada 39 lot dan yang tidak bergerak kita laku ada 7 lot,” terang Syarkiah.
Ia menyebut nilai lelang tertinggi berasal dari jenis aset tak bergerak, yakni tanah milik John Irfan di Sentul, Bogor, yang tembus hingga Rp 11 miliar.
Dari total lelang melalui 13 KPKNL itu, dana yang terkumpul diperkirakan mencapai Rp 20 miliar. Namun jumlah itu belum sepenuhnya masuk ke kas negara. Sebab, masih menunggu pelunasan dari pemenang lelang.
“Itu baru nilai lelang ya, baru nilai lelang. Untuk hasil lelang kita menunggu 5 hari kerja untuk pelunasan. Setelah pelunasan kita nanti baru tau berapa total yang kita setor ke Kas Negara.”
Adapun Syarkiah memastikan seluruh barang yang dilelang telah melalui verifikasi keaslian sehingga dipastikan tak ada barang tak ori yang dijajakan dalam pelelangan.
“Ya jadi sebelum kita lelang itu kita harus lakukan pemeriksaan dulu keasliannya, originalnya seperti itu. Karena kita tidak boleh melelang barang yang tidak ori [original],” tegasnya.
Sementara itu, barang-barang yang belum laku akan kembali ditawarkan dalam periode lelang berikutnya. “Kalau tidak di Desember kita coba di September,” katanya.
Dengan sederet barang bernilai tinggi yang berhasil terjual, Syarkiah berharap seluruh pemenang lelang segera melunasi kewajiban mereka guna mengembalikan uang negara yang disalahgunakan oleh para koruptor.
“Semoga dilunasi ya jangan sampai wanprestasi. Karena kalau wanprestasi maka uang jaminan akan disetorkan ke kas negara,” tutupnya.