Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PPG: Bagaimana Menerapkan PSE dengan Experiential Learning
Tiara Shelavie June 13, 2025 07:32 AM

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kunci jawaban cerita reflektif pada modul 2 PSE topik 3 Experiental Learning dalam PPG 2025: Bagaimana menerapkan pembelajaran sosial emosional dengan metode experiential learning!

Pertanyaan ini muncul saat bapak/ibu guru setelah selesai mengerjakan Latihan Pemahaman Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) Topik 3 Experiental Learning materi Penerapan Experiental Learning dalam Pembelajaran di Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).

Kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 3: Experiental Learning ditujukan bagi bapak/ibu guru peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 

Bagi bapak/ibu guru peserta PPG 2025 yang kesulitan mengerjakan Cerita Reflektif tersebut, dapat menggunakan kunci jawaban di bawah ini sebagai referensi.

Berikut kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 3: Experiental Learning materi Penerapan Experiental Learning dalam Pembelajaran dalam PPG 2025.

Cerita Reflektif

Bapak dan Ibu guru, Anda dapat mendemonstrasikan bagaimana menerapkan pembelajaran sosial emosional dengan metode experiential learning!

Kunci Jawaban: 

Dalam suatu pembelajaran Pendidikan Pancasila, saya mencoba menerapkan metode experiential learning dengan mengintegrasikan nilai-nilai sosial emosional. Saat membahas topik tentang "Persatuan dalam keberagaman", saya mengajak murid untuk melakukan simulasi sidang mini perwakilan daerah. Setiap murid mewakili sebuah provinsi dan diminta menyuarakan aspirasi dari wilayah yang mereka representasikan, lengkap dengan latar budaya dan nilai-nilai lokal. 

Aktivitas ini mendorong mereka untuk memahami perbedaan, mengelola emosi saat berdiskusi, dan menunjukkan empati terhadap perspektif teman sekelas. Setelah kegiatan berlangsung, kami melakukan sesi refleksi bersama untuk menggali perasaan mereka selama proses, tantangan yang dihadapi, serta nilai-nilai kebersamaan yang muncul. 

Dari sini, saya menyadari bahwa pembelajaran sosial emosional dapat menyatu dengan materi pelajaran secara alami melalui metode experiential learning. Murid tidak hanya memahami konsep persatuan secara teoritis, tetapi juga merasakannya melalui pengalaman langsung yang jauh lebih membekas dan bermakna.

Kunci Jawaban Alternatif: 

Menerapkan pembelajaran sosial emosional dengan metode experiential learning dapat dilakukan dengan menghadirkan pengalaman nyata yang melibatkan perasaan, interaksi sosial, serta refleksi mendalam. Salah satu contohnya adalah melalui proyek kelas bertema “Aku dan Temanku”, yang bertujuan membangun empati, kerja sama, dan kesadaran diri siswa.

Langkah awal, guru mengajak siswa dalam aktivitas ice breaking yang menyenangkan untuk mencairkan suasana. Selanjutnya, siswa dibagi dalam kelompok kecil dan diminta menyusun profil teman satu kelompok berdasarkan hasil wawancara. Dari kegiatan ini, siswa belajar mendengarkan aktif, menghargai perbedaan, dan mengenali kelebihan temannya. Proses ini memberikan pengalaman nyata tentang pentingnya kesadaran sosial dan keterampilan relasi.

Setelah kegiatan, guru memfasilitasi sesi refleksi dengan pertanyaan pemantik seperti: “Bagaimana perasaanmu saat mendengarkan cerita teman?”, “Apa yang kamu pelajari tentang perbedaan dan persamaan?” atau “Apa yang akan kamu lakukan jika melihat teman merasa sedih atau ditinggalkan?”. Sesi ini penting untuk menumbuhkan kesadaran diri (self-awareness) dan empati.

Guru juga bisa memperkuat kompetensi sosial emosional lain seperti self-management melalui kegiatan “Kotak Emosi”, di mana siswa diminta menuliskan emosi yang mereka rasakan saat bekerja kelompok, lalu mendiskusikannya bersama. Dengan begitu, siswa mengalami langsung bagaimana mengenali, menerima, dan mengelola emosinya dalam situasi sosial.

Dari kegiatan tersebut, guru tidak hanya menyampaikan nilai-nilai sosial emosional secara teori, tetapi membimbing siswa mengalami dan merefleksikannya secara aktif. Di akhir kegiatan, guru dan siswa menyimpulkan bersama apa makna yang didapat, serta bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari di sekolah dan di rumah.

Melalui pendekatan experiential learning dalam pembelajaran sosial emosional, siswa tidak hanya “tahu” bagaimana bersikap baik, tetapi benar-benar “merasakan” dan “mengalami” maknanya. Inilah yang akan memperkuat karakter dan membentuk iklim kelas yang positif.

(Sri Juliati)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.