Populer: Contoh Rumah Subsidi yang Diperkecil; Badan Otorita Tanggul Laut
kumparanBISNIS June 13, 2025 07:40 AM
Berita mengenai contoh rumah subsidi yang diperkecil mulai dipamerkan menjadi salah satu berita yang ramai dibaca pada Kamis (12/6).
Selain itu, berita mengenai dibentuknya Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa juga menjadi berita yang ramai dibaca di kumparanBisnis. Simak rangkumannya.
Contoh Rumah Subsidi yang Diperkecil
Display rumah subsidi dengan luas 25 meter persegi di Lobby Nobu Bank, Jakarta Pusat, Kamis (12/6). Foto: Najma Ramadhanya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Display rumah subsidi dengan luas 25 meter persegi di Lobby Nobu Bank, Jakarta Pusat, Kamis (12/6). Foto: Najma Ramadhanya/kumparan
Contoh rumah subsidi yang diperkecil akhirnya dipamerkan. Pada bentuk contoh, rumah subsidi diperkecil menjadi 25 meter persegi (m²) untuk luas tanah dan 14 m² untuk luas bangunannya.
Luas ini lebih kecil dari ukuran rumah subsidi saat ini dengan luas tanah minimal 60 m² dan luas bangunan minimal 21 m².
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengatakan desain ini merupakan respons terhadap kebutuhan generasi milenial yang menginginkan hunian sederhana, tetapi tetap strategis.
“Bahwa kebanyakan milenial lebih senang rumahnya jangan terlalu jauh dari tempat kerja, dari kota, dan tidak apa-apa (kalau ukurannya di bawah) 60 meter. Tapi yang penting layak huni, dekat transportasi umum,” ujar Maruarar saat menunjukkan display rumah subsidi tersebut di Lobby Nobu Bank, Jakarta Pusat, Kamis (12/6).
Rumah subsidi yang dipamerkan dirancang dalam dua pilihan tipe, yakni satu kamar tidur dan dua kamar tidur. Untuk luas bangunan 14 m², hanya ada 1 satu kamar tidur. Sementara yang dua kamar tidur memiliki luas bangunan 23,4 m² dan luas tanah 26,3 m².
Meski demikian Ara mengungkap desain rumah subsidi 25 m² ini belum merupakan keputusan final, tetapi akan terus dikembangkan berdasarkan masukan dari publik.
Rencana tersebut tercantum dalam draf Keputusan Menteri PKP Nomor/KPTS/M/2025 yang menetapkan batas minimal luas tanah rumah subsidi menjadi 25 meter persegi hingga maksimal 200 meter persegi, serta luas lantai minimal 18 meter persegi dan maksimal 36 meter persegi.
zoom-in-whitePerbesar
Display rumah subsidi dengan luas 25 meter persegi di Lobby Nobu Bank, Jakarta Pusat, Kamis (12/6). Foto: Najma Ramadhanya/kumparan
Prabowo Bentuk Badan Otorita Tanggul Laut
Kawasan laut di balik tanggul setinggi 4 meter. Terlihat Masjid 'Tenggelam' Waladuna, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (6/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan laut di balik tanggul setinggi 4 meter. Terlihat Masjid 'Tenggelam' Waladuna, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (6/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) akhirnya menemui titik terang. Presiden Prabowo Subianto memastikan proyek pembangunan GSW berlanjut dengan membentuk Badan Otorita yang akan bertanggung jawab terhadap jalannya proyek.
Prabowo menjelaskan nantinya GSW akan dibangun dengan panjang sekitar 500 km yang terbentang dari Banten sampai Gresik. Prabowo menjelaskan untuk hal ini Ia berkomitmen untuk melanjutkan rencana tersebut karena GSW merupakan proyek yang sudah lama masuk dalam rencana.
“Kita akan segera mulai itu, saya sudah perintahkan satu tim roadshow, keliling dan dalam waktu dekat saya akan bentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa," kata Prabowo dalam ICI 2025 di JICC, Jakarta Selatan pada Rabu (12/6).
Menurut Prabowo GSW merupakan proyek vital karena sudah masuk perencanaan Bappenas sejak tahun 1995. Nantinya untuk tahap awal, Prabowo memprioritaskan pembangunan GSW dari Jakarta hingga Semarang terlebih dahulu.
Pembangunan GSW ini diperkirakan memakan biaya hingga USD 80 miliar, untuk itu Prabowo terbuka pada opsi investasi dari beberapa negara asing.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.