Boeing 787 Dreamliner adalah jet penumpang badan lebar terlaris sepanjang sejarah. Penerbangan Air India AI 171 dengan pesawat itu, jatuh kurang dari semenit setelah lepas landas di bandara Ahmedabad, India. Sebanyak 242 orang berada di dalamnya. Ini adalah kecelakaan besar pertama yang melibatkan Dreamliner sejak beroperasi tahun 2011.

Dreamliner tercatat belum pernah mengalami kecelakaan fatal dan total sudah mengangkut lebih dari satu miliar penumpang sejak mulai beroperasi. Namun memang ada beberapa insiden cukup menonjol.

"Konstruksi komposit pesawat ini memberikan daya tahan dan ketahanan terhadap kelelahan yang lebih baik dibandingkan dengan struktur aluminium tradisional," tulis Boeing mengenai pesawat itu, dikutip detikINET dari Daily Beast.

"Pesawat ini dilengkapi sistem pemantauan canggih yang terus menilai kinerja komponen dan memprediksi perawatan. Pendekatan proaktif ini signifikan mengurangi kemungkinan kegagalan di penerbangan yang bisa membahayakan keselamatan," tambahnya.

Namun di balik itu, Dreamliner memiliki sejarah panjang masalah teknis. Januari 2013, dua kebakaran baterai lithium-ion, satu saat dalam penerbangan dengan ANA dan satu lagi saat diparkir di Boston, mendorong Federal Aviation Administration (FAA) untuk menghentikan sementara operasional seluruh armada.

Lalu sejak sekitar tahun 2019, terjadi insiden lagi. Masalah di bagian ekor menyebabkan pesawat tidak dapat terbang dan pengiriman dihentikan sementara.

Kemudian April 2024, teknisi Boeing Sam Salehpour mengklaim bahwa perusahaan tersebut menggunakan jalan pintas dan memaksakan komponen saat pembuatan, menimbulkan kekhawatiran cacat ini dapat menurunkan integritas struktural seiring waktu. Boeing membantah tuduhan tersebut, bersikeras bahwa jet tersebut aman.

Namun demikian, Dreamliner tetap laris dan tidak pernah mengalami kecelakaan fatal sampai insiden Air India tersebut. Lebih dari 1.100 unit Boeing Dreamliner saat ini digunakan oleh berbagai maskapai penerbangan dan terbang dari 520 bandara di seluruh dunia.