AHY: Pembangunan Tanggul Laut Raksasa untuk Jakarta Butuh Rp 123 T
kumparanBISNIS June 13, 2025 08:40 AM
Proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) menjadi langkah untuk mengatasi penurunan muka tanah di pesisir utara Jawa. Kajian tentang besaran investasi yang dibutuhkan untuk proyek tersebut juga sudah dilakukan.
Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap saat ini perhitungan yang sudah dilakukan adalah perhitungan untuk pembangunan GSW di wilayah utara Jakarta.
“Kurang lebih studi yang pernah kami lakukan di waktu sebelumnya adalah USD 8 miliar, Rp 123 triliun itu hanya untuk wilayah Jakarta, kurang lebih 41 kilometer,” kata AHY usai International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta Selatan pada Rabu (11/6).
AHY menjelaskan keberadaan GSW bukanlah satu-satunya cara untuk mengatasi penurunan muka tanah di pesisir utara Jawa. Persoalan ini juga perlu diatasi dengan beberapa penanganan di hulu.
Kawasan laut di balik tanggul setinggi 4 meter. Terlihat Masjid 'Tenggelam' Waladuna, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (6/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan laut di balik tanggul setinggi 4 meter. Terlihat Masjid 'Tenggelam' Waladuna, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (6/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Salah satunya adalah dengan membangun infrastruktur untuk meningkatkan kapasitas tampungan hujan dengan membangun embung dan normalisasi sungai.
“Sekali lagi ini bisa mencegah terjadinya banjir kiriman dari wilayah hulu. Selain itu kita juga perhatikan air bersih, supply air bersih ini juga harus diperkuat untuk mencegah memburuknya land subsidence penurunan permukaan tanah,” ujarnya.
Terkait GSW, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkap nantinya proyek itu tak hanya akan dibangun untuk melindungi pantai utara Jakarta, melainkan seluruh garis pantai utara Jawa.
Upaya-upaya ini sebenarnya mencerminkan kesiapan Indonesia dalam memikul tanggung jawab atas investasi berdampak besar.
“Program tanggul laut raksasa itu membentang dari Cilegon hingga Gresik, Jawa Timur untuk melindungi komunitas di pesisir utara,” ujar Dody.
Dengan panjangnya proyek itu, maka biaya investasi yang diperlukan lebih dari biaya investasi yang sudah dihitung untuk pembangunan GSW di Jakarta saja. Untuk itu Kementerian PU sangat terbuka kepada para investor yang berminat.
“Proyek-proyek seperti Jakarta Seawall dan juga Tol Semarang-Demak yang sedang berjalan saat ini membuka peluang bagi investasi jangka panjang dan ketahanan iklim yang terintegrasi,” kata Dody.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.