Layanan publik berbasis digital tengah digalakan oleh pemerintah. Namun kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri, terutama di daerah pelosok Indonesia, yang kondisi pemerataan akses internetnya masih menjadi pekerjaan rumah.
Persoalan itu kemudian diatasi oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Saat ini, peningkatan akses internet sedang dilakukan pemerintah dari semula koneksinya 4 Mbps menjadi 8 Mbps.
Plh Kepala Puskesmas Camplong, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Tucla Suarez mengatakan, jaringan internet yang dibangun oleh Bakti Komdigi telah membantu proses layanan yang sekarang ini sudah menggunakan aplikasi.
"Mungkin berjalannya waktu, penggunaan internet itu makin banyak, kebutuhannya makin tinggi, sehingga tampak menjadi kurang. Ke depannya, kami dibantu lagi sehingga pekerjaan kami, semua program di sini yang semua menggunakan aplikasi itu bisa membantu kami dalam pelaporan kerja dari tingkat bawah ke tingkat lebih tinggi," tutur Tucla, Rabu (11/6/2025).
Ketua Dewan Pengawas Bakti Komdigi Virgie Baker dan Dirut Bakti Komdigi Fadhilah Mathar yang meninjau langsung Puskesmas Camplong tersebut kemudian merespon akan kebutuhan petugas kesehatan tersebut akan konektivitas.
![]() |
"Kami sebagai enabler. Jadi, digitalisasi itu membantu banyak proses kerja pemerintah. Seperti petugas puskesmas yang tadi dilakukan secara manual sekarang digital," ucap Dirut Bakti Komdigi Fadhilah Mathar.
Disampaikan Fadhilah bahwa awalnya penentuan kapasitas 4 Mbps per titik itu diberikan pemerintah melalui analisa yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan dua administrator. Seiring dengan meningkatnya aplikasi yang dipakai, koneksi menuju dunia maya tersebut seakan menjadi lambat.
"Jadi, karena semuanya berbasis aplikasi memang kapasitas 4 Mbps itu kurang, tapi paling tidak kan mereka sudah memanfaatkan untuk digitalisasi yang basic-nya, untuk kebutuhan mereka interaksi dengan Kementerian Kesehatan misalnya," ucapnya.
![]() |
Berdasarkan data hingga 10 Juni 2025 terungkap bahwa ada pencapaian signifikan dalam upaya pemerataan akses digital di seluruh Tanah Air. Laporan tersebut disampaikan kepada Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dalam kegiatan monitoring konektivitas digital secara daring.
"Melalui kerja keras dan kolaborasi berbagai sektor, total sebanyak 27.858 lokasi layanan publik dengan kapasitas (satelit) Satria-1 dan 6.747 desa kini telah terlayani akses internet dan sinyal seluler," ujar Fadhilah di Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Kamis (12/6/2025).
Untuk Provinsi NTT, Bakti Komdigi telah menggelar 584 titik BTS 4G dan USO dan 2691 titik layanan akses internet gratis. Sedangkan, untuk Provinsi Maluku Utara, badan layanan umum di bawah naungan Komdigi ini telah menggelar 497 titik BTS 4G dan USO dan 687 titik layanan akses internet gratis.
Ke depannya, melalui kerja sama lintas-sektor, Kementerian Komdigi terus berkomitmen memperluas jangkauan dan kualitas konektivitas digital untuk seluruh rakyat Indonesia.