SOSOK Nanik S Deyang, Mantan Jurnalis Tim Sukses Prabowo, Kini Ditunjuk sebagai Komisaris Pertamina
AbdiTumanggor June 14, 2025 03:30 PM

TRIBUN-MEDAN.COM - Sosok Nanik S Deyang, Tim Sukses Prabowo, Ditunjuk sebagai Komisaris Pertamina.

Nanik S Deyang merupakan orang dekat Prabowo Subianto yang sebelumnya diangkat sebagai Wakil I Badan Pengentasan Kemiskinan periode 2024-2029.

Nanik S Deyang juga dikenal sebagai mantan jurnalis senior.

Nanik S Deyang lahir di Madiun, Jawa Timur pada 3 Januari 1968.

Saat menjadi jurnalis, pernah bekerja di Tabloid Bangkit sebagai bagian kelompok media Kompas Gramedia.

Nanik S Deyang juga dipilih sebagai Wakil Ketua Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), sebuah yayasan yang didirikan Presiden Prabowo Subianto.

Kini, dalam perombakan jajaran dewan direksi dan dewan komisaris PT Pertamina (Persero), sosok Nanik S Deyang juga masuk dalam jabatan komisaris.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menyampaikan ada perubahan pengurus dalam BUMN minyak dan gas bumi (migas) tersebut.

"Pada RUPS Pertamina yang dilaksanakan hari ini, selain menetapkan kinerja perusahaan, pemegang saham juga melakukan perubahan pada jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina," kata Fadjar dalam keterangannya kepada wartawan dikutip Sabtu (14/6/2025).

Adapun, pemegang saham menyepakati dalam RUPS menetapkan Direksi baru Pertamina. 

Berikut susunan Direksi dan Komisaris Pertamina berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna Perusahaan Perseroan PT Pertamina (Persero) Nomor SK-150/MBU/06/2025 / Nomor SK.012/DI-DAM/DO/2025 tanggal 12 Juni 2025 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan PT Pertamina (Persero):

1. Direktur Utama: Simon Aloysius Mantiri

2. Wakil Direktur Utama: Oki Muraza

3. Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin

4. Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha: A. Salyadi Dariah Saputra

5. Direktur Logistik dan Infrastruktur: Jaffee Arizon Suardin

6. Direktur Keuangan: Emma Sri Martini

7. Direktur Penunjang Bisnis: M. Erry Sugiharto

8. Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis: Agung Wicaksono

9. Direktur Sumber Daya Manusia: Andy Arvianto

Sedangkan susunan Dewan Komisaris sebagai berikut:

1. Komisaris Utama & Independen: Mochammad Iriawan

2. ⁠Wakil Komisaris Utama: Todotua Pasaribu

3. Komisaris Independen: Condro Kirono

4. Komisaris Independen : Raden Ajeng Sondaryani

5. Komisaris Independen : Nanik S. Deyang

6. Komisaris : Bambang Suswantono

7. Komisaris : Heru Pambudi

SOSOK NANIK S DEYANG: Potret Nanik S Deyang diambil dari Instagram pada Jumat (13/6/2025). Nanik S Deyang diangkat oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai Komisaris Independen PT Pertamina (Persero). (Instagram @nanik_deyang)

Jejak Nanik S. Deyang

@ Nanik S Deyang bernama asli Nanik Sudaryati Deyang.

@ Nanik S Deyang pernah sebagai jurnalis di Tabloid Bangkit, yang merupakan bagian dari Kompas Gramedia dan pemimpin media dari Kelompok Media Peluang (KMP).

@ Sosok Nanik tidak dapat dilepaskan dari industri media massa. Selama menjadi wartawan, ia dikenal sosok perempuan yang kritis terhadap berbagai isu baik sosial, politik, dan ekonomi.

@ Nanik S Deyang, jabat Wakil Ketua Badan Kemenangan Nasional Koalisi Adil Makmur, sebuah Tim Pemenangan Prabowo-Sandi tahun 2019.

@ Diangkat Presiden Prabowo Subianto sebagai Wakil Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan RI (BP Taskin) periode tahun 2024-2029.

@ Diangkat menjadi Komisaris Independen PT Pertamina (Persero) berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-150/MBU/06/2025 / Nomor SK.012/DI-DAM/DO/2025 tanggal 12 Juni 2025 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan PT Pertamina (Persero).

Pernah Bersaksi di Sidang Ratna Sarumpaet

Nanik S. Deyang pernah bersaksi di sidang terdakwa kasus berita bohong Ratna Sarumpaet.

Ratna terlihat beberapa kali mengusap matanya menahan tangis ketika mendengarkan keterangan Nanik di persidangannya. Ia menyebutkan keterangan Nanik penuh dramatisir dan bohong.

"Dia bohong, hampir semua keterangan bohong," ujar Ratna di PN Jakarta Selatan, Selasa 4 April 2019.

Menurut Ratna ada sejumlah poin yang tidak benar dari keterangan Nanik.

Seperti izin untuk mengambil fotonya dengan wajah lebam untuk dibagikan ke Facebook.

Dalam kesaksiannya, Nanik mengaku mendapat izin dari Ratna Sarumpaet untuk memfoto wajah Ratna dan membagikannya ke Facebook.

Nanik saat itu ikut memfoto Ratna lantaran mengikuti Fadli Zon yang mengambil foto Ratna terlebih dahulu.

"Karena Fadil Zon mau foto untuk ngetwit, saya juga mengambil foto. Karena Fadli Zon diizinkan, jadi saya juga berdiri mengambil foto," ujar Nanik di persidangan.

Ratna membantah keterangan tersebut, dia menyatakan tidak memberi izin kepada Nanik untuk mengambil fotonya. "Saya merasa tidak diminta izin," balas Ratna. 

Ratna Sarumpaet terlihat menahan tangis. Dia sesekali mengusap matanya. 

"Saya jengkel, semua keterangan Nanik bohong," ujarnya.

Oto Amien Rais jadi saksi di sidang Ratna Sarumpaet kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (4/4/2019 lalu.
Oto Amien Rais jadi saksi di sidang Ratna Sarumpaet kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (4/4/2019 lalu. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Ratna Sarumpaet divonis dua tahun penjara

"Telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana menyiarkan pemberitahuan bohong, dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat," demikian keputusan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (11/7/2029).

"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Ratna Sarumpaet oleh karena itu dengan pidana penjara selama dua tahun," kata anggota majelis hakim, Joni.

Dalam amar putusan, Ratna dijerat 2 pasal, pertama Pasal 14 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana karena diduga dengan sengaja menimbulkan keonaran. Kedua, Pasal 28 ayat 2 UU ITE.

Vonis hukuman dua tahun penjara atas Ratna Sarumpaet ini lebih rendah dari tuntutan enam tahun penjara oleh jaksa penuntut umum.

Usai pembacaan putusan, Ratna di hadapan wartawan mengatakan bahwa dirinya mempertanyakan tuduhan dirinya "menimbulkan keonaran", walaupun dia menerima bersalah menyebarkan kebohongan. 

Ratna mengaku berbohong dan mengakui bahwa mukanya bengkak karena hasil operasi pengencangan kulit muka di sebuah rumah sakit di Jakarta.

Adapun jaksa penuntut bersikukuh Ratna terbukti menyebarkan berita bohong, baik secara langsung atau tidak langsung, yang menyebabkan keonaran.

Jaksa merujuk pada fakta persidangan, seperti terekam dari kesaksian sejumlah saksi yang dikirimi foto Ratna dengan wajah lebam yang disertai keterangan akibat pemukulan.

Bahkan, akibat cerita bohong Ratna Sarumpaet ini, telah mengecoh sejumlah politikus, salah satunya Prabowo Subianto, yang membuatnya kemudian meminta maaf. 

"Saya atas nama pribadi dan pimpinan tim kami ini, kami minta maaf kepada publik bahwa saya telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum diyakini kebenarannya," kata Prabowo dalam konferensi pers pada 3 Oktober 2018.

Prabowo menyatakan bahwa ia tidak salah, tapi terlalu terburu-buru memberi pernyataan.

"Saya tidak merasa berbuat salah, tapi saya akui saya grusa-grusu (terburu-buru). Tim saya ini baru, baru belajar. Tapi tidak ada alasan kalau kita salah, kita akui salah," ujar Prabowo.

Setelah ditangkap polisi Ratna mengakui dalam jumpa pers bahwa lebam-lebam di bagian wajahnya bukan karena "dipukul dan dikeroyok di Bandung" tapi karena efek dari prosedur pengangkatan lemak di pipi kanan dan kiri.

Sebelumnya, kabar bahwa Ratna "dipukul atau dikeroyok di Bandung" menjadi viral.

Fotonya dengan wajah yang lebam-lebam ramai dibagikan di media sosial, yang membuat Prabowo sendiri, didampingi Amien Rais dan Fadli Zon menemui Ratna secara langsung, awal Oktober 2018 lalu.

Sejumlah politikus di kubu Prabowo "menganggap pemukulan terhadap Ratna berlatar belakang politik, karena Ratna dikenal sebagai salah satu pengkritik Presiden Joko Widodo".

Simpati pun berdatangan, dan Ratna antara lain "digambarkan sebagai Cut Nyak Dien dan RA Kartini di masa kini", oleh Hanum, putri Amien Rais.

Belakangan setelah muncul pengakuan Ratna, Hanum meminta maaf melalui akun Twitternya. Hanum mengatakan pertemanan dan hubungan baik selama ini membuatnya mudah tersentuh dan iba.

"Apalagi saat beliau dengan meyakinkan menceritakan adegan pengeroyokan dengan air mata serta menunjukkan bekas di wajah. Naas, beliau mencederai kepercayaan kami semua, seluruh masyarakat Indonesia," kata Hanum.

(*/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.