TRIBUN-MEDAN.com - Berikut update jumlah korban tewas jatuhnya pesawat Air India.
Sebanyak 279 jenazah kini telah ditemukan.
Jumlah ini bertambah dari yang sebelumnya diberitakan 265 orang.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Air India Boeing 787-8 Dreamliner tersebut jatuh dan meledak menimpa permukiman warga Gujarat, di Ahmedabad, India, Kamis (12/6/2025) waktu setempat.
Akibat kecelakaan tersebut menewaskan lebih 241 orang, termasuk dua pilot dan 10 awak kabin.
Dikutip dari nzherald.co.nz, kecelakaan pesawat ini menjadi salah satu bencana pesawat paling mematikan di abad ke-21.
Pasalnya ditemukan 279 jenazah di lokasi kecelakaan.
Hal itu disampaikan sumber kepolisian India.
Setidaknya 38 orang tewas di darat ketika pesawat itu menabrak bangunan perumahan di dekat bandara.
Pemerintah akan menyampaikan jumlah korban pasti usai proses identifikasi DNA selesai.
Air India mengatakan dalam penerbangan tersebut ada 169 penumpang India, 53 warga Inggris, tujuh warga Portugis, dan seorang Kanada di dalam pesawat itu, serta 12 awak pesawat.
Pilot pesawat Air India nomor penerbangan 171, Kapten Sumeet Sabharwal dengan putus asa memperingatkan bahwa pesawat itu "kehilangan tenaga", hanya beberapa saat setelah lepas landas, dikutip dari Stuff.co.nz, Jumat (13/6/2025).
Padahal, penerbangan awalnya dimulai seperti biasa, tanpa kendala.
Tetapi tiba-tiba berubah menjadi bencana hanya dalam beberapa detik setelah lepas landas.
Pesawat yang berangkat dari Ahmedabad, India, baru mengudara selama 11 detik ketika Kapten Sumeet Sabharwal mengirim pesan radio ke darat dan berkata:
"Mayday...tidak ada daya dorong, kehilangan tenaga, tidak dapat mengangkat!"
Pengawas lalu lintas udara menyaksikan dengan tak berdaya ketika selama 19 detik berikutnya, Boeing Dreamliner terus kehilangan ketinggian dan jatuh ke tanah sebelum menabrak gedung-gedung di kawasan permukiman.
Berdasarkan video amatir yang beredar di media sosial, asap hitam mengepul tampak dari lokasi jatuhnya pesawat.
Menurut data kontrol lalu lintas udara, Air India AI171 tersebut berangkat dari Bandara Ahmedabad, India pada pukul 13.39 waktu setempat menggunakan landasan pacu 23.
Setelah panggilan darurat (mayday) awal, tidak ada respons dari kokpit terhadap panggilan berikutnya yang dilakukan oleh pengawas di darat.
Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil mengatakan, pesawat dipiloti oleh Kapten Sabharwal yang memiliki 8.200 jam terbang, dan perwira pertama Clive Kundar yang memiliki 1.100 jam terbang.
Pada saat-saat yang menentukan itu, kontrol darat diberitahu bahwa mereka berada dalam masalah.
Akan tetapi, setelah mencapai ketinggian maksimum di bawah 400 kaki (sekitar 121 meter), semua kontak dengan pesawat hilang.
Pesawat tersebut membawa 217 penumpang dewasa, 11 anak-anak, dan dua bayi.
Salah satu korban tewas dalam kejadian ini adalah Vijay Rupani, mantan kepala menteri negara bagian Gujarat.
Sementara itu, dari total 242 orang yang berada di dalam pesawat, hanya satu orang yang berhasil selamat dalam kejadian tragedi tersebut, dikutip dari Reuters, Jumat.
Baca juga: Intelijen Israel Mossad Jadi Sorotan, Menyusup dan Bikin Petinggi Militer Iran Kumpul di Satu Tempat
Dia adalah warga negara Inggris yang berasal dari India, Ramesh Viswashkumar (40).
Saat ini dia sedang dirawat di rumah sakit karena mengalami memar dan beberapa luka.
“Satu-satunya penumpang yang diketahui selamat berada di kursi 11A, di samping pintu darurat,” ujar seorang pejabat tinggi kepolisian negara bagian Vidhi Chaudhary.
Seorang pria yang selamat tersebut bernama Ramesh Vishwaskumar Bucharvada (38) dilaporkan menjadi satu-satunya penumpang yang selamat dalam insiden jatuhnya pesawat Air India di dekat Bandara Ahmedabad pada Kamis (12/6/2025).
Vishwaskumar sendiri duduk di kursi 11A, Vishwaskumar kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
"Polisi menemukan satu korban selamat di kursi 11A dan sedang dirawat. Belum bisa disebutkan jumlah korban tewas," kata Komisaris Polisi Ahmedabad, GS Malik, dikutip dari Business Today, Kamis.
"Jumlah korban tewas mungkin bertambah karena pesawat jatuh di kawasan permukiman," sambungnya.
Pengakuan penumpang selamat
Vishwaskumar pun menceritakan detik-detik kecelakaan pesawat yang mengangkut 242 orang itu.
Menurutnya, sempat terdengar ledakan keras sesaat sebelum peristiwa nahas itu terjadi.
"Tiga puluh detik setelah lepas landas, terdengar suara keras dan kemudian pesawat jatuh. Semua terjadi begitu cepat," ujarnya, dikutip dari Hindustan Times, Kamis.
Akibat insiden itu, ia mengalami cedera akibat benturan pada bagian dada, mata, dan kakinya.
Vishwaskumar, seorang warga negara Inggris, berada di India selama beberapa hari untuk mengunjungi keluarganya dan akan kembali ke Inggris bersama saudaranya, Ajay Kumar Ramesh (45).
"Ketika saya bangun, ada banyak mayat di sekeliling saya. Saya takut. Saya berdiri dan berlari, ada serpihan pesawat di sekeliling saya," jelas dia.
"Seseorang memegang saya dan memasukkan saya ke dalam ambulans dan membawa saya ke rumah sakit," sambungnya.
Selama penerbangan, ia mengaku duduk di baris yang berbeda dengan saudaranya di pesawat.
Vishwash mengaku telah tinggal di London selama 20 tahun. Istri dan anaknya pun ikut tinggal di sana.
(*/tribun-medan.com)