Manfaatkan Lahan Tidak Produktif, Panen Jagung di Bantul Capai 9 Ton per Hektare
GH News June 14, 2025 06:04 PM

TIMESINDONESIA, BANTUL – Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Yudi Sastro, menghadiri kegiatan panen jagung varietas R1 di Balong Opak, Klaras, Dusun Canden, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, Sabtu (14/6/2025). 

"Panen jagung ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pertanian, Polri, TNI dan Pemda Bantul. Ini luar biasa. Sebelumnya ini bukan lahan pertanian produktif, tapi kini bisa disulap dan ditanami jagung dengan hasil yang luar biasa. Per hektare menghasilkan 9 ton, ini di atas rata-rata nasional," ujar Yudi.

Ia menambahkan, kerja sama ini merupakan langkah nyata untuk mendukung arahan Presiden dalam mencapai swasembada pangan, terutama beras, jagung, gula, dan garam.

“Beras dan jagung, insyaallah tahun ini sudah mulai terlihat swasembada. Lahan di sini luasnya 3 hektare, dengan ubinan mencapai 9,11 ton per hektare. Target kita bersama Polri sampai 2025 adalah menggarap 1 juta hektare untuk jagung pakan. Bahkan, kemarin kita sudah mulai ekspor,” jelasnya.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul bersinergi dengan Kementerian Pertanian, Polri, dan TNI untuk memastikan langkah menuju swasembada pangan berjalan dengan benar.

“Di Bantul sendiri sudah terjadi surplus beras, dan mudah-mudahan produksi jagung juga terus meningkat. Dari hulu sampai hilir, telah dilakukan upaya besar-besaran,” kata Halim.

Ia menjelaskan, upaya di hulu antara lain berupa bantuan alat dan mesin pertanian seperti alsintan, combine harvester, pupuk, benih, traktor, serta pengerukan sedimentasi.

“Seperti di Poncosari, nanti ada sekitar 200 hektare lahan yang tiap tahun saat musim hujan tidak lagi kebanjiran. Itu salah satu contoh keberhasilan upaya di sisi hulu,” tambahnya.

Sementara itu, di sisi hilir, pemerintah telah menetapkan jaminan harga gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram dan harga jagung sebesar Rp5.500 per kilogram.

“Jadi lengkap sudah, dari hulu ke hilir tata kelola pertanian semakin kuat. Ini menjamin aktivitas pertanian makin menguntungkan dan mampu mensejahterakan petani. Kami semakin percaya diri bahwa kebijakan Pak Presiden dan Pak Menteri seperti ini akan menggairahkan pertanian di seluruh daerah, termasuk di Kabupaten Bantul,” tegas Halim.

Ia juga menyampaikan bahwa sektor pertanian di Bumi Projotamansari memiliki kontribusi tinggi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), setelah sektor industri dan pariwisata. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.