TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Abdul Fatin, jemaah haji Kloter JKS 7, dikerumuni Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) atau petugas haji di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (14/6/2025) siang Waktu Arab Saudi (WAS).
Bukan tanpa sebab, Abdul Fatin menjadi salah satu di antara jemaah yang membawa barang bawaan cukup banyak saat hendak pulang ke Tanah Air.
Sementara yang diperbolehkan dibawa ke dalam kabin pesawat hanya satu tas kabin berkapasitas 7 kg, satu tas paspor serta satu tas tentengan.
Alhasil sejumlah petugas haji berjibaku membantu Abdul untuk mengemas ulang barang bawaaannya tersebut.
Koper kabin pun dibongkar, begitu juga dengan tas kresek berisi mainan anak-anak serta oleh-oleh kurma, kacang Arab, cokelat dan lainnya semua ikut dibongkar.
Semua barang-barang itu termasuk pakaian di dalam koper kabin turut dibongkar ulang.
Petugas kemudian bahu membahu menyortir barang apa saja yang bisa dikemas ulang dan barang apa saja yang terpaksa ditinggal di bandara.
Agar koper kabin berkapasitas 7 kg itu cukup untuk memuat barang-barang Abdul, sejumlah pakaian pun dikeluarkan.
Atas arahan petugas, Abdul kemudian diminta memakai pakaian secara berlapis di tubuhnya.
Jadilah Abdul mengenakan 7 rangkap pakaian sekaligus. Belum lagi sajadah yang dikalungkan ke lehernya.
Bahkan mainan berupa senjata oleh-oleh untuk sang anak tercinta terpaksa diikat mengenakan tali dan dikalungkan juga di leher Abdul.
"Dicoba saja dulu ya mainan ini dibawa pakai tali, sayang kan kalau ditinggal, kan sudah dibeli oleh-oleh untuk anak-anak," kata seorang petugas kepada Abdul.
Abdul pun ikhlas tubuhnya 'membesar' karena 7 lapis pakaian serta dikalungkan mainan senjata di lehernya.
Sementara itu oleh-oleh lainnya juga berhasil dimasukkan ke dalam koper kabin, termasuk belasan peci, sajadah dan lainnya.
Namun kacang Arab, sebagian kurma serta makanan lainnya tak bisa lagi masuk dalam kabin maupun tas kecil.
Abdul pun ikhlas barang-barang dan oleh-oleh yang sudah dibeli tak bisa dibawanya ke Tanah Air.
"Ya tidak apa-apa kalau barang-barang itu tidak bisa saya bawa pulang karena memang tidak cukup lagi untuk membawanya," kata Abdul.
Tak hanya Abdul, jemaah lainnya juga bernasib serupa.
Banyak barang bawaan mereka terpaksa ditinggal di Bandara Jeddah.
Ada tas ransel, payung, obat-obatan, makanan bahkan pakaian.
Jaja misalnya, juga terpaksa mengeluarkan pakaian ihramnya dari dalam koper kabin.
Kain ihram itu kemudian dikalungkan di lehernya agar kopernya cukup untuk membawa barang bawaan.
"Iya ini kain ihram saya keluarkan saja daripada koper saya ngga muat," kata Jaja.
Diketahui jemaah Kloter JKS 7 dipulangkan ke Tanah Air, Sabtu (14/6/2025) menggunakan maskapai Saudia Airlines nomor penerbangan SV-5372.
Mereka sudah berada di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi sejak pagi atau sekitar 6 jam sebelum take off.
Total jemaah dan petugas berjumlah 442 (meninggal 1 orang), jemaah akan take off pukul 15.10 WAS.
Dijadwalkan mereka akan tiba di Tanah Air pada, Minggu (15/6/2025) besok pukul 05.10 WIB. (Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina)