Dalam satu buah pepaya berukuran kecil (152 gram) mengandung sekitar:
Di sisi lain, pepaya memiliki vitamin B, alfa dan beta-karoten, lutein dan zeaxanthin, vitamin E, kalsium, kalium, vitamin K, dan likopen, antioksidan kuat paling umum dikaitkan dengan tomat.
Berikut adalah sederet penyakit yang bisa dicegah saat rutin mengonsumsi pepaya.
Beberapa senyawa organik yang ada dalam pepaya dapat membantu mencegah peradangan dan stres oksidatif penyakit mata yang berkaitan dengan usia, seperti degenerasi makula.
Senyawa bernama likopen dapat membantu melindungi epitel pigmen retina, yakni bagian retina yang penting untuk penglihatan sehat dari peradangan dan stres oksidatif.
Pepaya juga mengandung karoten, senyawa yang memberi warna oranye khas pada pepaya. Karoten memiliki kaitan dengan peningkatan penglihatan dan pencegahan rabun senja.
Zeaxanthin, antioksidan dalam pepaya, menyaring sinar biru yang berbahaya. Zat ini dianggap berperan dalam melindungi kesehatan mata dan dapat menangkal degenerasi makula.
Pepaya juga bisa menjadi makanan yang dapat membantu menurunkan risiko asma, dan mencegah kondisi tersebut kian memburuk. Ini karena pepaya mengandung antioksidan, serat, dan vitamin D.
Nutrisi ini juga membantu fungsi sistem kekebalan tubuh yang biasanya bekerja berlebihan pada pengidap asma.
Sebuah studi pada 2022 juga mengaitkan asupan karoten, likopen, dan zeaxanthin yang lebih tinggi dengan risiko yang lebih rendah terkena asma pada orang dewasa. Sementara, pepaya mengandung ketiga senyawa organik ini.
Senyawa-senyawa yang ada di dalam pepaya seperti likopen, zeaxanthin, dan lutein, memiliki efek antikanker.
Sebuah tinjauan pada 2022 menjelaskan beberapa penelitian menunjukkan likopen memiliki sifat antikanker, terutama terhadap kanker prostat, zeaxanthin memiliki efek menguntungkan pada sel kanker lambung. Sementara lutein secara selektif memperlambat pertumbuhan sel kanker payudara.
Penelitian menunjukkan pengidap diabetes tipe 1 yang mengonsumsi makanan berserat tinggi memiliki kadar glukosa darah lebih rendah. Selain itu, pengidap diabetes tipe 2 yang mengikuti diet tinggi serat mungkin mengalami peningkatan kadar gula darah, lipid, dan insulin.
Sebagai informasi, satu buah pepaya kecil (152 gram) mengandung 3 gram serat, dengan hanya 15 gram karbohidrat.
Kandungan serat dan air yang cukup banyak dalam pepaya dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Ini dapat membantu mencegah sembelit dan meningkatkan keteraturan, serta kesehatan saluran pencernaan.
Antioksidan dalam pepaya, seperti likopen, dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Pepaya juga mengandung serat, yang juga dapat membantu menurunkan kolesterol.
Kalium dalam pepaya juga bermanfaat bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi.
Peningkatan asupan kalium bersamaan dengan penurunan asupan natrium adalah perubahan pola makan terpenting yang dapat dilakukan seseorang untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.