Eksplorasi Migas Papua, Pertamina EP dan Petrogas Akan Ngebor 7 Sumur
kumparanBISNIS June 15, 2025 03:40 PM
Dua kontraktor yang beroperasi di wilayah Papua Barat Daya, yaitu Pertamina EP dan RH Petrogas, akan mengebor 7 sumur eksplorasi baru.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pada periode 1996-1997, Kabupaten Sorong memiliki kontribusi sebesar 100 ribu barel minyak per hari (bopd) terhadap lifting migas nasional. Namun, saat ini tidak lebih dari 5 ribu bopd. Karena itu, Bahlil mendukung upaya Pertamina dan Petrogas dalam melakukan optimalisasi sumur-sumur migas lama dan eksplorasi untuk menemukan sumber migas baru.
Saat ini, Pertamina dan Petrogas tengah melakukan eksplorasi tambahan, baik di area daratan maupun di laut. Adapun eksplorasi di laut membutuhkan investasi yang jauh lebih besar apabila dibandingkan dengan eksplorasi yang dilakukan pada area daratan. Oleh karena itu, pemerintah akan memberikan beberapa insentif dan kemudahan.
Perbesar
Sejumlah pekerja Pertamina EP Papua Field memeriksa fasilitas di area pengeboran sumur eksplorasi Buah Merah (BMR)-001, Distrik Klasafet, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Foto: Erlangga Bregas Prakoso/ANTARA FOTO
"Saya sudah diskusi, ada secercah harapan untuk menemukan, saya bilang jalankan saja, nanti dari SKK Migas dan dari Pemerintah akan memberikan beberapa insentif kemudahan, termasuk dari keekonomian, yang mungkin kita bisa meningkatkan lebih. Ada sekitar 6-7 sumur tambahan," jelas Bahlil melalui keterangan resmi, dikutip Minggu (15/6).
Pada kesempatan lain, President RH Petrogas Indonesia, Ferry Hakim mengatakan saat ini Wilayah Kerja (WK) Kepala Burung menghasilkan lebih dari 4.000 bopd dan lebih dari 20 juta standar kaki kubik gas per hari (mmscfd).
“Keseluruhan produk baik minyak mentah maupun gas dari Wilayah Kerja Kepala Burung diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan dan ketahanan energi domestik,” jelas Ferry.
Di tahun 2025 ini, Petrogas (Basin) Ltd. berencana akan melakukan tajak dua sumur eksplorasi yaitu sumur Karim 1 dan NW Klagagi-1 di WK Kepala Burung untuk menemukan cadangan minyak dan gas baru.
Kemudian, pada tahun 2026 akan dilakukan kegiatan eksplorasi lanjutan yaitu survey Onshore 3D Seismic Acquisition untuk mengevaluasi prospektifitas dan potensi cadangan migas di Wilayah Kerja Kepala Burung.
Selain itu, untuk mengoptimalkan produksi dari lapangan eksisting, juga direncanakan untuk dilakukan Walio Pilot EOR di WK Kepala Burung, serta Matoa Huff & Puff di WK Salawati oleh Petrogas (Island) Ltd.
Sementara itu, Direktur Utama Regional Timur Indonesia Subholding Upstream Pertamina, Muhamad Arifin, menyampaikan dukungan penuh dari pemerintah menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kinerja dan kontribusi Papua Field terhadap target produksi nasional.
Perbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bersama Kepala SKK Migas Djoko Siswanto saat mengunjungi migas Papua, Jumat (13/6/2025). Foto: SKK Migas
“Kunjungan Bapak Menteri ESDM menjadi penyemangat bagi seluruh insan Papua Field untuk terus berkarya dalam menjaga ketahanan energi nasional serta menjalankan operasi yang selamat, andal, dan berkelanjutan,” tuturnya.
Pertamina EP Papua Field menargetkan 5 sumur eksplorasi dan 4 sumur pengembangan. 4 sumur eksplorasi telah selesai dikerjakan yaitu Markira (MKS)-001, Kembo (KMO)-001, Buah Merah (BMR)-001, North East Markisa (NEM)-001 dan 1 sumur eksplorasi Bitangur (BIT)-001 yang saat ini sedang proses serta 4 sumur pengembangan di Salawati (SLW-C4X, SLW-E6X, SLW-F2X, SLW-F3X).
Saat ini, Pertamina EP zona 14 regional Indonesia Timur (Papua Field) mengelola lebih dari 100 sumur aktif dengan produksi minyak sebesar 800 bopd.
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, produksi minyak dan kondensat dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Papua sebesar 14.649 juta barel per hari, gas bumi mencapai 2.113 juta standar kaki kubik per hari dan produksi LPG mencapai 18,72 metrik ton per hari, yang salah satunya dipasok dari Arar Gas Field Petrogas.
Rata-rata produksi gas harian Lapangan Gas Arar adalah 22 juta standar kaki kubik, LPG 18,75 metrok ton per hari, serta rata-rata saluran gas harian ke PT PEP Field Papua, PT MOW, dan PT PGN sebesar 9.59 juta standar kaki kubik.