Perang antara Iran dan Israel masih berlanjut hingga hari ini, Senin (16/6). Saling lempar rudal balistik, korban pun berjatuhan dari kedua belah pihak.
Sejauh ini ada 224 warga Iran tewas. Sementara di Israel, dilaporkan 6 orang tewas.
Lantas, sebenarnya bagaimana kekuatan perang dari kedua negara ini?
Dikutip dari AP, Iran memiliki keunggulan dalam jumlah, dengan jumlah penduduk 88 juta orang dan luas wilayah 1,6 juta kilometer persegi (618.000 mil persegi). Sementara Israel berpenduduk 9 juta orang dan luas wilayah 22.000 kilometer persegi (8.500 mil persei).
Namun secara militer, angka-angka tersebut tidak berarti apa-apa.
Perbesar
Ilustrasi konflik Israel dan Iran. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Kekuatan Militer Iran
Jumlah Pasukan
Membedah kekuatan Iran, pasukan mereka terbagi menjadi angkatan bersenjata reguler, yang umumnya ditugaskan untuk menjaga perbatasan Iran dan melaksanakan tugas-tugas militer yang lebih konvensional. Juga pasukan paramiliter Garda Revolusi, termasuk Pasukan elit Quds, komando rudal strategis, dan pasukan siber.
Pasukan Reguler: 600 ribu personel
Garda Revolusi: 200 ribu personel yang tersebar di berbagai divisi.
Peralatan militer:
Peralatan militer Iran sangat beragam, termasuk beberapa yang disediakan oleh Uni Soviet dan lainnya oleh AS sebelum Revolusi Islam tahun 1979, serta tambahan yang lebih baru dari Rusia.
Dengan perkiraan 350 pesawat tempur di angkatan udaranya. Masih dikutip dari AP, soal ini mereka tertinggal jauh dari Israel baik dalam kuantitas maupun kualitas. Iran juga memiliki 50 helikopter serang.
Pesawat yang dimiliki iran berjenis MiG-29, setidaknya berusia 35 tahun, dan tidak ada peningkatan substansial baru-baru ini. Selain itu ada F-14A Tomcat Iran berusia sekitar setengah abad, dan F-4 Phantom II dan F-5.
Sementara itu dikutip dari Al Jazeera, Iran memiliki 17 kapal selam taktis, 68 kombatan patroli dan pesisir, tujuh korvet, 12 kapal pendarat, 11 kapal pendarat, dan 18 kendaraan logistik dan pendukung,
Perbesar
Anggota Komando Front Dalam Negeri Israel dan pasukan polisi memeriksa kawah setelah serangan rudal Iran ke wilayah Israel di kota Gedera, Israel, Rabu (2/10/2024). Foto: MENAHEM KAHANA / AFP
Namun Iran memiliki kemampuan untuk memproduksi berbagai macam UAV dan peralatan serupa, seperti drone serang Shahed yang telah dijual ke Rusia dalam jumlah besar untuk digunakan dalam perang di Ukraina.
Iran juga memiliki setidaknya 10.513 tank tempur, 6.798 senjata artileri dan lebih dari 640 pengangkut personel lapis baja.
Tak hanya itu Iran memiliki setidaknya 12 jenis rudal balistik jarak menengah dan pendek, mulai dari Tondar 69, dengan jangkauan 150 km (93 mil), hingga Khorramshahr dan Sejjil, dengan jangkauan hingga 2.000 km (1.243 mil).
Perbesar
Fasilitas pengayaan uranium Natanz di Teheran, Iran. Foto: Raheb Homavandi/reuters
Pengembangan Nuklir
Program nuklir Iran telah mengalami kemajuan dalam beberapa tahun terakhir. Iran diyakini telah mengembangkan cukup banyak uranium hingga mendekati tingkat senjata untuk menghasilkan banyak senjata nuklir dalam hitungan bulan.
Namun Iran akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengembangkan rudal atau cara lain untuk mempersenjatai mereka. Namun Israel nampaknya tidak ingin mengambil risiko tersebut karena telah menyerang fasilitas manufaktur bahan nuklir dan rudal balistik.
Kekuatan Militer Israel
Jumlah Pasukan
Angkatan darat, laut, dan udara Israel berasal dari teknologi terkini AS dan Eropa serta industri pertahanan dalam negeri yang kuat yang dapat merancang, membangun, dan mempertahankan berbagai persenjataan, sehingga memungkinkan Israel untuk menghadapi lawan di berbagai lini pada saat yang bersamaan.
Untuk negara kecil, negara ini juga mempunyai pasokan pasukan yang cukup besar, dengan sekitar 170.000 pasukan aktif dan 400.000 pasukan cadangan.
Perbesar
Warga Palestina melihat kendaraan militer Israel yang rusak menyusul gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Rafah, Jalur Gaza selatan, Rabu (22/1/2025). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
Peralatan Militer
Salah satu opsi untuk serangan balik Iran mungkin mencakup ratusan rudal balistik yang menargetkan Israel, meskipun masih belum jelas berapa lama hal ini dapat bertahan. Pada bulan Oktober 2024, serangan rudal besar-besaran Iran terhadap Israel hanya menyebabkan kerusakan kecil, sebagian karena bantuan AS dalam menembak jatuh rudal Iran.
Dikutip dari Al Jazeera, Israel memiliki 345 pesawat berkemampuan tempur dan 43 helikopter serang,
Israel memiliki sekitar 400 tank tempur, 530 senjata artileri dan lebih dari 1.190 kendaraan baja pengangkut personel.
Selain itu Israel memiliki lima kapal selam, dan 49 kapal patroli dan pesisir.
Israel memiliki setidaknya empat jenis rudal balistik jarak kecil, menengah dan menengah, mulai dari LORA dengan jangkauan 280 km (174 mil) hingga Jericho-3 dengan jangkauan antara 4.800 km (2.983 mil) dan 6.500 km (4.039 mil).
Perbesar
Sebuah tank militer Israel melaju di sebuah area dekat perbatasan selatan Israel dengan Jalur Gaza, Minggu (6/10/2024). Foto: Menahem Kahana/AFP
Pertahanan itu dimungkinkan oleh pertahanan rudal bertingkat Israel. Sistem canggih ini, yang dikembangkan selama beberapa dekade dengan dukungan besar dari AS.
Mereka mampu mendeteksi tembakan yang masuk dan dikerahkan hanya jika proyektil diarahkan ke pusat populasi atau infrastruktur militer atau sipil yang sensitif lewat Dome.
Para pemimpin Israel mengatakan sistem ini tidak dijamin 100%, namun mereka memuji sistem ini karena mampu mencegah kerusakan serius dan korban jiwa yang tak terhitung jumlahnya.
Pengembangan Nuklir
Israel secara luas diyakini sebagai satu-satunya negara bersenjata nuklir di Timur Tengah, meski tidak pernah mengakui kepemilikan senjata tersebut.
Israel juga memiliki sekutu setia Amerika Serikat, yang merupakan sekutu penting dalam konflik-konflik sebelumnya dan kemungkinan besar akan berperan penting dalam konflik-konflik berikutnya.