Pesan nasi ayam Rp 63.000 via ojek online (ojol), pelanggan ini terkejut karena tak ada daging ayamnya sama sekali. Namun, pihak restoran tak terima dikomplain.

Pesan antar makanan lewat aplikasi ojol memang lebih praktis. Namun, seringkali makanan atau minuman yang dipesan pelanggan tidak sesuai dengan pesanan semestinya.

Seperti yang dialami oleh wanita di Malaysia ini. Dilansir dari The Sun (15/06/25) wanita tersebut memesan nasi kukus lauk ayam melalui aplikasi ojol.

Harga seporsi nasi kukus ayam Rp 63.000, kemudian ditambah ongkos kirim sehingga totalnya Rp 80.000. Namun, yang mengejutkan adalah isian nasi kukusnya.

Bagaimana bisa ia memesan nasi kukus ayam, tapi ia tidak mendapati daging ayam sama sekali. Nasi yang dikemas pakai bungkusan kertas itu hanya berisi telur rebus, timun, dan, sambal.

"Saya bayar total Rp 80.000, tapi ini yang saya dapatkan. Hanya nasi, telur rebus yang dibelah dua, timun, dan sambal. Ini kayak kena prank," tuturnya.

Setelah kejadian mengecewakan ini, wanita tersebut menghubungi pihak restoran untuk komplain. Ia menegaskan bahwa ia komplain dengan nada bicara yang sopan santun dan beretika.

Namun, hal tersebut tidak diindahkan oleh pihak restoran. Salah satu karyawan bahkan tak terima dengan komplain tersebut, sehingga mengabaikannya begitu saja.

"Saya cuma mengingatkan ke pelayan supaya lebih hati-hati saat cek pesanan pelanggan, karena ini fatal banget, tapi mereka gak terima saya komplain," tuturnya lebih lanjut.

Ia pun menceritakan kejadian ini di Facebook dan menjadi viral. Unggahannya ramai ditanggapi netizen dan rupanya tak sedikit yang mengalami hal serupa.

"Pelayan di sana kayaknya emang nggak teliti, pernah juga beli pakai lauk telur asin, tapi gak ada telur asinnya sama sekali," tulis netizen.

"Menurut saya sih ini pelayannya saja yang sembrono, soalnya makanannya enak-enak aja. Sayang nih kalau pemilik restorannya nggak tahu," tulis netizen lainnya.

Unggahan tersebut pun sampai ke telinga pemilik restoran. Dengan cepat pemilik restoran menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan yang dialami pelanggan.

Lebih lanjut, pemilik restoran menegaskan bahwa ia sudah mempercayakan para karyawannya untuk mengoperasikan restoran, tetapi ia tak menyangka bahwa karyawannya bersikap demikian.

"Ini akan jadi masukan bagi saya, saya akan lebih teliti lagi mengawasi mereka agar kejadian serupa tidak terulang. Sekali lagi, saya minta maaf," tutup pemilik restoran.