Gunung Raung 49 Kali Erupsi Sejak 5 Juni, Pendakian Ditutup Sementara
kumparanNEWS June 17, 2025 12:40 AM
Gunung Raung di perbatasan Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso, masih mengalami erupsi. Sejak 5 Juni 2025, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat gunung tersebut puluhan kali erupsi.
Imbas erupsi tersebut pendakian ke puncak Gunung Raung ditutup sementara.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Danang Hartanto, Gunung Raung mengalami 49 kali erupsi kurun 5 hingga 15 Juni 2025. Mayoritas erupsi berupa hembusan asap dari kawah utama dengan warna bervariasi dari putih hingga kelabu.
Danang menuturkan, status level II (waspada) belum berubah sejak ditetapkan pada Desember 2023.
“Kami terus berkoordinasi langsung dengan Pos Pengamatan Gunungapi Raung. Hasilnya, status Gunung Raung masih ditetapkan pada Level II," kata Danang kepada wartawan, Senin (16/6).
Danang menjelaskan, material erupsi yang keluar didominasi oleh batuan berukuran abu dan sebarannya sebagian besar terbatas di sekitar kawah. Hal ini membuat ancaman bahaya hanya berada di sekitar pusat erupsi.
“Rekomendasi dari PVMBG adalah agar tidak beraktivitas pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak," tegasnya.
Perbesar
Aktivitas Gunung Raung terpantau dari Desa Sumberwringin, Sumberwringin, Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (10/2). Foto: Seno/ANTARA FOTO
Pendakian Ditutup Setelah Hujan Abu
Sebagai langkah antisipasi, pendakian ke Gunung Raung ditutup sementara sejak Sabtu (14/6). Penutupan menyusul adanya hujan abu vulkanik di Pos 7 pendakian.
“Penutupan ini masih akan dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan, sambil melihat perkembangan selanjutnya," ujar Danang.
Data dari PVMBG menunjukkan aktivitas kegempaan Gunung Raung didominasi gempa erupsi atau letusan. Uniknya, tidak terekam adanya kejadian gempa vulkanik.
Perbesar
Kunjungan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ke kumparan, Jakarta, Rabu (7/5/2025). Foto: Syawal Febrian Darisman/kumparan
Warga Diminta Tetap Tenang dan Waspada Hoaks
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Ia menekankan pentingnya mengikuti petunjuk dan arahan dari petugas yang berwenang.
"Masyarakat mohon tetap tenang, tidak perlu panik. Ikuti petunjuk dan arahan dari petugas yang berwenang," kata Ipuk.
"Patuhi rekomendasi yang dikeluarkan, dan yang terpenting juga jangan mudah percaya dengan informasi hoaks dan tidak bertanggung jawab. Cari informasi yang terpercaya,” imbuhnya.
Hingga saat ini, kondisi Gunung Raung terus dipantau secara intensif oleh pihak berwenang untuk memastikan keselamatan masyarakat sekitar.