TIMESINDONESIA, MALANG – Operasi pencarian terhadap bocah perempuan bernama Nia (10) yang hanyut di Sungai Brantas, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang memasuki hari kedua, Selasa (17/6/2025). Tim SAR gabungan membagi dua metode pencarian untuk memaksimalkan upaya pencarian korban.
Koordinator Unit Siaga SAR Malang Raya, Yoni Fariza, mengatakan, tim telah dibagi menjadi dua kelompok, yakni tim air dan tim darat.
“Untuk operasi SAR hari kedua, kami membagi menjadi dua tim. Tim air terdiri dari 25 personel yang menyusuri sungai mulai dari titik korban terjatuh hingga radius 5 kilometer,” ujar Yoni, Selasa (17/6/2025).
Sementara, tim darat difokuskan untuk melakukan pemantauan dari sejumlah titik strategis di sepanjang aliran sungai. Titik-titik tersebut ditetapkan berdasarkan hasil pemetaan lokasi yang dicurigai sebagai tempat kemungkinan korban ditemukan.
“Tim darat kami tempatkan di titik-titik yang kami curigai. Jika mereka melihat tanda-tanda keberadaan korban, mereka bisa segera melapor dan tim air langsung bergerak untuk evakuasi,” ungkapnya.
Yoni menyebutkan, pencarian di hari kedua ini diharapkan bisa membuahkan hasil. Namun begitu, ia tak menampik adanya beberapa kendala teknis di lapangan yang memperlambat proses pencarian.
“Kendala utama kami yaitu kontur Sungai Brantas yang berbatu dan cukup berbahaya jika tidak hati-hati. Selain itu, banyaknya sampah di aliran sungai juga menyulitkan visual tim dalam pencarian. Ditambah lagi, arus sungai cukup deras dan airnya keruh,” jelasnya.
Operasi SAR dimulai sejak pukul 07.00 hingga 16.00 WIB. Namun jika ditemukan tanda-tanda keberadaan korban di luar jam tersebut, operasi akan tetap dilanjutkan.
“Kalau tidak ada indikasi penemuan, kami akan gunakan waktu sore hingga malam hari untuk menyusun rencana operasi dan persiapan pencarian hari berikutnya,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Nia (10) dilaporkan hanyut di Sungai Brantas, wilayah Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, saat bermain air bersama dua temannya pada Senin (16/6/2025) kemarin.
Upaya pencarian masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan bersama relawan dan masyarakat sejak kemarin pagi dilaporkan hilang hingga saat ini.
Tim gabungan pun dikerahkan dan Pemkot Malang sudah mendirikan Posko Pencarian untuk memaksimalkan bantuan. (*)