Kemenkeu: Realisasi Subsidi Mei 2025 Capai Rp 66,1 Triliun, Turun 15 Persen
kumparanBISNIS June 18, 2025 01:20 AM
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja subsidi energi dan non energi hingga 31 Mei 2025 mencapai Rp 66,1 triliun, lebih rendah 15,1 persen dari realisasi pada periode yang sama tahun lalu.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, menyebutkan penurunan subsidi energi salah satunya disebabkan acuan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) melemah hingga Mei 2025 ini.
Kemenkeu mencatat patokan harga minyak mentah internasional Brent menurun sebesar 15 persen secara tahunan (year on year) dan 0,5 persen sepanjang Januari-Mei 2025 (year to date).
"Subsidi total yang sudah dibayarkan adalah Rp 66,1 triliun dan ini tidak lepas dari kondisi yang tadi disampaikan ICP mengalami penurunan, terutama ini subsidi untuk LPG subsidi, untuk BBM, dan juga listrik," ungkap Suahasil saat konferensi pers APBN KITA Juni 2025, Selasa (17/6).
Perbesar
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara di Hotel Shangri La, Senin (20/2/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Suahasil menyebutkan, meskipun realisasi anggaran menurun, hampir seluruh komponen belanja subsidi mengalami kenaikan secara tahunan, yakni BBM naik 4,3 persen menjadi 5.807 ribu KL, LPG 3 kg naik 3,5 persen menjadi sebesar 2.782 juta kg, dan listrik subsidi sebanyak 42,1 juta pelanggan atau naik 4,2 persen.
Kemudian subsidi nonenergi yaitu pupuk melesat 27,2 persen menjadi 3,1 juta ton, kemudian penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) menurun 4 persen menjadi Rp 110 triliun.
"Namun dengan ICP yang menurun, maka nilai subsidi yang saat ini telah dibayarkan itu Rp 66,1 triliun, lebih rendah dibandingkan tahun lalu Rp 77,8 triliun," kata Suahasil.