TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang tengah mempersiapkan langkah perencanaan pembangunan melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030.
Dalam rapat paripurna di DPRD, Wali Kota Agustina Wilujeng Pramestuti menegaskan RPJMD ini merupakan pijakan bagi setiap kebijakan anggaran, program, dan kegiatan pembangunan hingga 2029.
"Karena itu, kami bekerja sekuat tenaga untuk menyiapkan dokumen yang tidak hanya lengkap, tapi juga tajam dalam menjawab kebutuhan masyarakat," kata Agustina dalam rapat yang berlangsung, Rabu (18/6/2025).
Ia melanjutkan, meski waktu pembahasan terbilang sempit, kualitas perencanaan tidak boleh dikorbankan.
Ia juga mengapresiasi seluruh fraksi DPRD yang aktif menelaah dokumen hingga memberikan lebih dari 40 tanggapan substantif.
“Saya terharu, ini dibaca betul. Ini bukan basa-basi. Semuanya daging,” ujarnya.
Pada saat sama, dia menguraikan lima fokus utama RPJMD yang akan dilaksanakan secara bertahap.
Tahun pertama, pendidikan dan kesehatan.
Ia menyebut Pemkot Semarang akan menyalurkan dana bantuan sebesar Rp25 juta per RT per tahun untuk pelatihan dan layanan sosial.
"Ini investasi sosial yang akan menyentuh langsung warga," kata Agustina.
Sementara tahun kedua, berkaitan dengan ketahanan dan kemandirian pangan; tahun ketiga, pembangunan pariwisata dan ekonomi lokal; tahun keempat, infrastruktur strategis dan berkelanjutan; dan tahun kelima, menuju kota pusat ekonomi yang maju dan berkeadilan.
Wali Kota Agustina mengajak semua pihak dalam mewujudkan Kota Semarang lebih maju.
"Kalau Pemkot ditambah 50 orang anggota DPRD berpikir tentang hal sama, tentu akan lebih mudah, kuat, dan kokoh," ungkapnya. (*)