Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Buntut konflik Iran vs Israel di Timur Tengah, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memberikan prediksi harga minyak dunia yang bisa melonjak drastis hingga 100 dolar AS per barel.

Josua juga menyatakan bahwa lonjakan ini bisa terjadi jika Amerika Serikat (AS) turut serta dalam perang dua negara tersebut, Rabu (18/6/2025).

Tak hanya itu, kenaikan harga juga akan lebih melonjak ketika Iran memutus jalur Selat Hormuz yang merupakan pintu masuk utama perdagangan minyak dunia.

Kenaikan ini disebut bisa mencapai hingga 130 dolar AS per barel.

Josua mengungkapkan bahwa harga minyak dunia sebetulnya bisa ditekan jika AS justru menjadi penengah dan penekan Iran serta Israel agar segera berdamai.

Selain berdampak pada harga minyak dunia, ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia juga ikut terdampak.

Berdasarkan Indonesia Crude Price (ICP) di APBN 2025, fiskal Indonesia tidak akan terpengaruh jika standar harga minyak masih di angka 82 dolar AS per barel.

Selama perang Iran vs Israel yang dimulai pada Jumat (13/6/2025), sebenarnya harga minyak dunia terus mengalami kenaikan.

Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent pada level 76.64 dolar AS per barel atau mengalami kenaikan 19 sen AS atau 0,25 persen.

Terdapat kenaikan serupa oleh minyak mentak West Texas Intermediate (WTI) yang kini harganya 75,07 dolar AS per barel atau naik sebesar 23 sen AS.

Perang dua negara yang terus berkecamuk ini dikahawatirkan pasar dunia akan menganggu produksi dan pasokan minyak dari negara tersebut.

(TribunVideo.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Harga Minyak Dunia Bisa Melonjak Jadi 100 Dolar AS per Barel jika AS Ikut Konflik Iran-Israel

#LonjakanMinyakDunia #EkonomiGlobal #MinyakMentah #PerangIsraelIran #IsraelvsIran #HargaMinyakNaik #DampakPerang #Geopolitik