Respons Menlu Sugiono soal Sikap Negara G7 yang Bela Israel
kumparanNEWS June 19, 2025 10:20 AM
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono merespons sikap negara G7 yang cenderung membela Israel, dalam perang Iran-Israel. Ia menilai, sikap negara-negara ini justru akan memperburuk situasi.
”Kita sama sekali tidak mengharapkan situasi ini, justru akan memperburuk situasi. Kita tidak tahu kalau sudah begini nanti berhentinya di mana,” ujar Sugiono kepada wartawan di St. Petersburg, Rusia, pada Rabu (18/6).
“Begitu ada perang yang dimulai kita tidak tahu kapan dan bagaimana berhentinya,” tambah dia.
Sugiono menilai, dengan konflik tersebut masyarakat sipil lah yang jadi korban. Soal sikap Indonesia, Sugiono menyebut, Indonesia konsisten untuk berkontribusi mewujudkan perdamaian.
“Makanya kita berharap untuk kebijaksanaan sehingga ada langkah-langkah yang damai untuk bisa mengundurkan ketegangan,” ucapnya.
Sebelumnya, dalam pernyataan bersama yang dirilis setelah KTT, para pemimpin G7 menyatakan Israel berhak membela diri dan menegaskan komitmen terhadap keamanan negara tersebut.
“Kami, pemimpin G7, menegaskan kembali komitmen kami terhadap perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah. Dalam konteks ini, kami menegaskan bahwa Israel berhak membela diri,” demikian bunyi pernyataan yang dikutip dari Reuters.
G7 juga menyampaikan kekhawatiran akan potensi kepemilikan senjata nuklir oleh Iran.
“Iran adalah sumber utama ketidakstabilan dan teror regional. Kami secara konsisten menegaskan bahwa Iran tidak akan pernah memiliki senjata nuklir," kata pernyataan bersama itu.
Sementara itu, Pemerintah Iran mengecam pernyataan para pemimpin negara G7 yang dinilai mengabaikan serangan brutal Israel terhadap Iran.
“Negara-negara anggota G7, terutama tiga anggota tetap Dewan Keamanan PBB, harus memikul tanggung jawab hukum dan moral mereka atas tindakan agresi terang-terangan terhadap negara anggota PBB,” tulis Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, melalui media sosial resmi kementerian, lapor Al Jazeera pada Senin (17/6).
Ia menyebut ratusan warga sipil menjadi korban, fasilitas umum dan rumah warga dihancurkan, serta rumah sakit ikut jadi sasaran.
“Iran membela diri terhadap agresi kejam ini. Apakah kami punya pilihan lain?” katanya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.