Cabai Tak Lagi Sekadar Bumbu, Warga Pasekan Lor Kini Mengolahnya Jadi Permen hingga Sirup
Yoseph Hary W June 19, 2025 06:30 PM

TRIBUNJOGJA.COM -  Di sebuah dusun di Sleman, cabai tak lagi dipandang sekadar pelengkap rasa. Dari lahan yang semula hanya menghasilkan hasil panen segar, kini cabai menjelma menjadi bahan baku inovatif yang membuka jalan menuju peluang ekonomi baru dan kemandirian usaha warga.
  
Warga Dusun Pasekan Lor, Balecatur, Gamping, Sleman, Yogyakarta, mengalami hari yang berbeda pada Sabtu (14/6/2025).

Sebanyak 20 anggota Kelompok Usaha Produktif Pasekan Lor berkumpul di lahan seluas satu hektar yang mereka kelola, bukan untuk panen seperti biasa, melainkan mengikuti pelatihan dan penyuluhan pengolahan cabai dari para dosen lintas negara.

Tiga dosen dari dua perguruan tinggi—Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) dan Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia—berkolaborasi memberikan pelatihan diversifikasi olahan cabai kepada kelompok ini.

Mereka adalah Agus Setiyoko, S.TP., M.Sc. (dosen Teknologi Hasil Pertanian UMBY), Ika Wulandari, S.E., M.M., CAP., CTT. (dosen Akuntansi UMBY), dan Nurul Azlin binti Tokiman, M.Sc. (dosen Ilmu dan Teknologi Pangan UiTM Cawangan Negeri Sembilan, Malaysia).

Pelatihan menghasilkan berbagai olahan cabai yang tidak biasa: permen cabai, keripik cabai, sirup cabai, hingga blok cabai.

Semua dibuat dengan mempertimbangkan aspek rasa, daya simpan, dan potensi pasar.

“Kami berharap, inovasi baru tentang diversifikasi olahan cabai bisa menjadi solusi ketika menghadapi musim panen cabai dan juga sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota kelompok,” papar Agus Setiyoko.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari hibah program pengabdian kepada masyarakat skema kerja sama luar negeri (PKM-LN) dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) UMBY tahun pendanaan 2025.

Dalam kesempatan itu, tim pengabdian juga menyerahkan bantuan alat produksi berupa mesin spinner, blender, alat pencetak blok cabai, dan pencetak permen cabai.

Tak hanya berhenti pada produksi, pelatihan ini juga memperkuat manajemen kelompok. Ika Wulandari menekankan pentingnya pembukuan yang tertib agar usaha bisa berjalan efektif dan efisien.

“Kelompok usaha produktif Pasekan Lor juga mendapatkan pelatihan manajemen pembukuan keuangan secara sederhana agar keuangan kelompok semakin tertib dan tertata rapi. Hal ini akan berdampak pada jalannya usaha secara efektif dan efisien,” jelas Ika.

Sementara itu, Nurul Azlin yang hadir secara daring dari Malaysia, memberikan materi penting seputar keamanan pangan serta teknik pengemasan dan pelabelan yang baik.

“Pengemasan dan pelabelan merupakan salah satu media promosi jadi harus dirancang secara kreatif dan menarik agar konsumen tertarik membeli dan menggunakan produk,” urai Nurul Azlin.

Menurutnya, pengemasan tidak hanya melindungi produk dari kontaminasi dan memperpanjang umur simpan, tetapi juga menjadi elemen penting dalam menarik perhatian pasar.

Ia menjelaskan pentingnya menyertakan informasi seperti nama produk, komposisi, berat bersih, masa kadaluarsa, dan nomor izin edar.

Bagi Sumarni, Ketua Kelompok Usaha Pasekan Lor, pelatihan ini membuka wawasan baru bagi kelompok yang selama ini hanya menjual cabai dalam bentuk segar.

“Selama ini kelompok hanya menjual cabai dalam bentuk segar tanpa ada proses pengolahan. Kami pun sangat terbantu dengan pelatihan pengemasan dan pelabelan serta manajemen keuangan sederhana. Harapannya produk kami dapat diterima oleh semua kalangan dan segmentasi pemasaran semakin luas,” harap Sumarni.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.