Khutbah Jumat, 20 Juni 2025: Muhasabah Diri Jelang Tahun Baru Islam 1447 H
Endra Kurniawan June 20, 2025 05:31 AM

TRIBUNNEWS.COM - Naskah khutbah Jumat 20 Juni 2025 cocok dibawakan pada Sholat Jumat hari ini, Jumat (20/6/2025).

Teks khutbah Jumat 20 Juni 2025 dalam artikel ini berkenaan dengan akhir tahun kalender Islam 1446 Hijriah.

Khutbah Jumat 20 Juni 2025 ini mengangkat tema tentang muhasabah diri menyambut tahun baru Islam 1447 H agar diberikan keselamatan abadi.

Isi naskah khutbah Jumat hari ini, 20 Juni 2025 mengajak jemaah mempersiapkan pertanggung jawabkan amalan di akhirat kelak dengan selalu muhasabah diri setiap hari.

Melalui khutbah Jumat 20 Juni 2025 ini, khotib dapat menerangkan jika muhasabah diri adalah perintah agama.

Selengkapnya simak contoh khutbah Jumat 20 Juni 2025 berikut ini, melansir dari laman resmi Pondok Pesantren Lirboyo.

Khutbah Jumat: Muhasabah Diri untuk Keselamatan Abadi

Khutbah Pertama

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِتَرْك الْمَنَاهِيْ وَفِعْلِ الطَّاعَاتِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَاِبهِ الهَادِيْنَ لِلصَّوَابِ وَعَلَى التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ اْلمَآبِ.

 اَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Pentingnya takwa

Hadirin jamaah jumat rahimakumullah

Kami di sini mengajak para hadirin untuk senantiasa bertakwa kepada Allah Swt. Takwa dalam arti, mengerjakan apa yang Allah perintahkan kepada kita dan menjauhi apa yang Allah larang untuk kita.

Takwa adalah kunci kebahagian di dunia dan akhirat. Dengan takwa juga, setiap permasalahan pasti menemukan jalan keluarnya.

Salawat dan salam marilah kita curahkan kepada junjungan alam, Nabi besar Muhammad Saw. pahlawan yang membawa kita dari zaman yang gelap gulita hingga menjadi zaman yang terang benderang.

Pentingnya muhasabah diri

Hadirin jamaah jumat rahimakumullah

Seperti yang kita ketahui, manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, setiap langkah yang ia jalani, pasti menuai kebaikan atau keburukan bagi dirinya. 

Terlepas dari itu semua, sesungguhnya setiap amal baik dan buruk akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.

Untuk mempersiapkan semua itu, kita perlu selalu muhasabah diri setiap hari. Artinya, kita harus mengevaluasi apakah amal baik kita lebih banyak dari amal buruk, atau justru sebaliknya. 

Jika amal buruk lebih banyak, hal itu bisa menjadi bumerang bagi kita di akhirat nanti.

Dawuh Sayyidina Umar tentang muhasabah diri

Hadirin jamaah jumat rahimakumullah

Selain itu, muhasabah diri merupakan perintah agama, hal ini sebagaimana dawuh sayyidina Umar bin Khattab yang berupa:

حاسبوا قبل أن تحاسبوا

“Hisablah diri kalian (di dunia) sebelum kalian akan dihisab (di akhirat)”

Dari ungkapan ini, Sayyidina Umar mengajarkan bahwa muhasabah sangat penting agar kita selalu berhati-hati dalam bertindak setiap hari. Dengan muhasabah, kita bisa menjaga ucapan dan perbuatan sesuai ajaran agama, sehingga terhindar dari hisab yang berat dan siksa yang pedih.

Hadits Nabi tentang muhasabah diri

Dalam hadits Nabi juga tertuang sebuah ungkapan yang berbunyi:

عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ

Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:

“Orang yang cerdas adalah orang yang menundukkan dirinya dan beramal untuk (kehidupan) setelah mati. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan terhadap Allah.” (HR Tirmidzi. Ia berkata, “Ini hadits hasan”).

Dari hadits ini secara tersirat menegaskan harus menundukkan nafsu dan setiap amal yang ia kerjakan harus membawa keberuntungan nanti di akhirat.

Muhasabah dan evaluasi

Untuk itu, dalam muhasabah diri, tidak hanya melulu tentang memperhitungkan seberapa banyak amal baik dan buruk yang telah kita lakukan, namun juga harus mengirinya dengan introspeksi diri dan evaluasi diri agar keburukan-keburukan yang telah kita lakukan bisa kita minimalisir dan amal baik yang belum kita lakukan segera kita maksimalkan.

Introspeksi diri

Hadirin jamaah jumat rahimakumullah

Sebagai hamba, manusia harus menempatkan kehidupan akhirat sebagai prioritas utama, melebihi kepentingan dunia yang sementara. Introspeksi diri menjadi salah satu cara untuk mewujudkan kesadaran bahwa segala amal perbuatan, sekecil apa pun, akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Setiap anggota tubuh akan menjadi saksi bisu atas perbuatan manusia selama hidup di dunia.

Ayat Al-Quran tentang hisab

Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah dalam Surat Yasin ayat 65:

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka, serta memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.”
(Q.S. Yasin [36]: 65)

Dalam ayat ini, mengingatkan bahwa tak ada satu pun amal yang luput dari catatan Ilahi. Maka, mempersiapkan bekal untuk kehidupan abadi di akhirat adalah bentuk kecerdasan sejati seorang hamba.

Ajakan untuk muhasabah diri

Hadirin jamaah jumat rahimakumullah

Sebagaimana yang telah kami jelaskan. Marilah kita senantiasa melakukan muhasabah diri sebelum datang hari di mana semua amal akan dihisab. Untuk itu, Koreksi diri kita setiap hari, sebelum Allah mengoreksinya di hari akhir. Sesungguhnya orang yang beruntung adalah mereka yang mampu memperbaiki diri, dan orang yang cerdas adalah yang menyiapkan bekal untuk kehidupan setelah mati.

Penutup

Untuk itu, semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang gemar bermuhasabah, senantiasa sadar akan kesalahan, dan terus berupaya mendekat kepada-Nya dengan amal saleh dan hati yang bersih. Āmīn yā Rabbal ‘Ālamīn.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

الْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ

فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Doa:

 اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

(Muhammad Alvian Fakka)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.