Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Distribusi makanan dari dapur umum yang didirikan di Balai Desa Ngaban, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo mulai berkurang. Karena banjir di sejumlah wilayah di kawasan itu juga sudah banyak yang surut.
Dapur umum mandiri itu berdiri sejak Rabu kemarin. Belasan relawan Tagana Dinas Sosial Sidoarjo dibantu relawan penanggulangan bencana BPBD Sidoarjo dan ibu-ibu TP-PKK Desa Ngaban setiap hari sibuk menyiapkan ratusan nasi bungkus.
Ada 900 bungkus nasi yang dimasak untuk sekali pengiriman. Pendistribusiannya dilakukan pagi dan malam. Namun, pada Jumat (20/6/2025) ini pendistribusian ratusan nasi bungkus itu hanya dilakukan siang ini saja.
“Terimakasih kepada semua pihak yang telah menyediakan makanan kepada warga terdampak banjir,” kata Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana saat berkunjung ke dapur umum tersebut.
Menurutnya, Pemkab Sidoarjo akan mensupport dapur umum tersebut. Selain menerjunkan relawannya, BPBD Sidoarjo juga menyediakan bantuan makanan tambahan gizi.
Ada delapan dus makanan kemasan dalam kaleng berupa bubur kacang ijo dan koktil buah yang diberikan. Selain itu bingkisan Sembako dari Dinas Sosial Sidoarjo juga ikut diserahkan.
Wabup Mimik Idayana mengatakan, Kabupaten Sidoarjo merupakan kota delta. Sehingga mudah tergenang air. Hujan sebentar saja beberapa wilayah di Sidoarjo tergenang alias kebanjiran.
Namun Pemkab Sidoarjo terus berusaha mencegahnya. Salah satunya dengan rutin menormalisasi sungai yang ada. Rencananya setiap tiga bulan sekali normalisasi sungai dilakukan.
“Alhamdulillah dibeberapa titik sudah surut, mudah-mudahan tidak banjir lagi karena Kabupaten Sidoarjo ini kota delta, hujan sedikit banjir, tapi pemerintah akan maksimal untuk mencegah banjir, ke depann normalisasi sungai mungkin dilakukan tiga bulan sekali,”ucapnya.
Wabup meminta masyarakat mendukung pencegahan banjir yang dilakukan. Caranya dengan tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu mengaktifkan kerjabakti membersihkan lingkungan. Got-got yang kotor dan tersumbat harus dapat dibersihkan.
Warga juga dimintanya untuk tidak menutup saluran got yang ada didepan rumahnya. Karena itu akan mengganggu kelancaran aliran air serta menjadi Kendala saat got akan dibersihkan.
Plt Kalaksa BPBD Sidoarjo Sabino Mariano mengatakan saat ini hampir seluruh genangan telah surut. Tinggal Desa Candipari dan Desa Pesawahan Kecamatan Porong yang masih terdapat genangan. Namun air genangan-genangan tersebut sudah banyak berkurang.
“Debit air sudah surut semua, di Desa Candipari sama Desa Pesawahan hanya tinggal 10 sampai 15 centi genangan airnya,” kata Sabino.
Menurutnya, genangan air di beberapa wilayah Desa Ngaban sudah surut seluruhnya. Kondisi sungai Mbah Gepuk yang berada di Desa Ngaban juga surut signifikan bila dibandingkan dengan tiga hari lalu. Hampir 70 persen aliran air sungai Mbah Gepuk surut.
Hal tersebut yang juga membantu penanganan penyedotan air genangan di beberapa RT di Desa Ngaban yang tergenang.
“Di Ngaban sudah surut seratus persen, pompa air yang kita tempatkan di Timur, kondisi sungai Mbah Gepuk juga surut sehingga memudahkan kita membuang genangan air meski saat air laut pasang,” kata Sabino.