TIMESINDONESIA, BANDUNG – Jalan Braga yang legendaris di Bandung disulap menjadi ruang kolaborasi terbuka antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam acara Bazaar Berdaya Bersama. Menutup rangkaian Bootcamp Perintis Berdaya 2025, acara ini menjadi ruang selebrasi dan praktik langsung bagi lebih dari 50 peserta bootcamp—pelaku UMKM, koperasi, dan ekonomi kreatif—untuk memamerkan serta memasarkan produk mereka kepada publik, pelaku industri, dan institusi pembiayaan.
Di sini, para peserta yang baru saja menyelesaikan pelatihan intensif selama tiga hari memamerkan dan memasarkan produk unggulan mereka. Lebih dari sekadar bazaar, acara ini menjadi panggung nyata bagi usaha rakyat untuk memperkenalkan inovasi mereka langsung kepada masyarakat, pelaku industri, hingga institusi pembiayaan.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar menjelaskan, pihaknya ingin pemberdayaan ekonomi masyarakat tidak berhenti di ruang kelas.
"Harus ada panggung di mana pelaku usaha bisa tampil, tumbuh, dan terkoneksi langsung dengan ekosistem yang lebih luas," kata Muhaimain, Sabtu (21/06/2025).
Sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem pemberdayaan yang inklusif, Bazaar Berdaya Bersama menghadirkan sesi dialog terbuka bersama Menko PM. Forum ini dirancang untuk menampung aspirasi serta realitas langsung dari pelaku UMKM, Koperasi, dan Ekonomi Kreatif di lapangan, agar setiap kebijakan dan program pemberdayaan yang dirumuskan dapat lebih adaptif dan relevan dengan kebutuhan riil masyarakat.
Dalam forum ini, Menko PM berdialog langsung dengan pelaku usaha, tamu undangan, dan masyarakat untuk merespons tantangan yang mereka hadapi, sekaligus menjadi ruang koordinasi strategis antar pemangku kepentingan dalam merumuskan solusi bersama atas isu-isu pemberdayaan ekonomi. Sesi ini juga bertujuan membangun sinergi dan rasa kepemilikan lintas sektor dari pemerintah pusat dan daerah, akademisi, pelaku usaha, hingga komunitas—sebagai bagian dari ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan.
Diskusi ini turut menghadirkan Billy Boen, Founder & CEO Young On Top, yang membagikan pandangannya mengenai pentingnya semangat kewirausahaan muda dan kolaborasi lintas generasi.
“Pemberdayaan ekonomi tidak bisa berjalan secara sepihak. Diperlukan ruang dialog yang setara, di mana pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dapat saling mendengar dan membangun solusi bersama,” ujar Menko PM, Muhaimin Iskandar,
Dalam kesempatan yang sama, Leontinus Alpha Edison, Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran, juga menyampaikan pentingnya sinergi antar seluruh pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem pemberdayaan ekonomi yang terintegrasi.
“Membangun ekonomi masyarakat yang tangguh membutuhkan kolaborasi semua pihak dalam satu ekosistem yang saling menguatkan. Berdaya Bersama menjadi salah satu pilar utama, dengan fokus pada standarisasi pelatihan dan pendampingan usaha bagi UMKM, Koperasi, dan pelaku Ekonomi Kreatif,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan sambutan yang menyambut baik terselenggaranya acara ini di Kota Bandung. Ia mengapresiasi inisiatif pemberdayaan ekonomi masyarakat tersebut dan menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pelaku usaha lokal serta memperkuat ketahanan ekonomi berbasis komunitas.
Bazaar ini dirancang tidak hanya sebagai wadah promosi dan penjualan, tetapi juga sebagai ruang belajar dan berbagi inspirasi. Salah satu kegiatan yang menjadi sorotan adalah Coffee 101, sebuah sesi edukatif yang mengangkat kekayaan kopi lokal Indonesia melalui pendekatan interaktif. Pengunjung diajak memahami dunia kopi secara lebih mendalam melalui demo seduh kopi tradisional oleh barista dari berbagai provinsi.
Sebanyak 65 pelaku usaha yang telah mengikuti pelatihan intensif dalam Bootcamp Berdaya Bersama (18–20 Juni) juga berpartisipasi dalam bazaar ini dengan menampilkan dan menjual berbagai produk dan jasa unggulan mereka. Stand-stand produk dan jasa yang berpartisipasi mencerminkan semangat belajar, bertumbuh, dan berinovasi dari para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif.
Sebagai penutup, Bazaar Berdaya Bersama juga akan dimeriahkan oleh hiburan musik dari grup musik Geisha. Suasana meriah ini diharapkan dapat mempererat interaksi antar pelaku usaha dan masyarakat, serta memperkuat semangat kolaborasi dalam pemberdayaan ekonomi lokal.
Bazaar Berdaya Bersama tidak hanya menjadi perayaan semangat wirausaha, tetapi juga momentum penting untuk mempertemukan berbagai pihak dalam membangun sinergi menuju pemberdayaan masyarakat yang lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan. Acara ini terbuka untuk umum dan menjadi ajang inspiratif untuk menyaksikan bagaimana usaha rakyat tumbuh bersama kolaborasi. (*)