BTN Kenalkan Skema KPR Subsidi RI di Forum Keuangan Global, 90% Diakses MBR
kumparanBISNIS June 22, 2025 08:40 AM
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) memperkenalkan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi di Indonesia pada ajang United Nations Environment Programme-Finance Initiative (UNEP-FI) Regional Roundtable on Sustainable Finance Asia Pacific yang diselenggarakan di Suzhou, China.
Dalam forum keuangan berkelanjutan dunia tersebut, KPR subsidi di Indonesia disampaikan sebagai solusi yang menciptakan manfaat yang luas, sambil tetap mampu mendorong pertumbuhan kinerja keuangan yang berkelanjutan.
Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo, menyampaikan BTN tidak hanya membawa misi penting untuk pemenuhan kebutuhan rumah yang terjangkau sesuai dengan program Perumahan Nasional milik Presiden Prabowo Subianto, tapi juga tetap memberikan imbal hasil yang berkelanjutan.
Dia melanjutkan, dari sekitar 70 persen kredit konsumer di BTN, sebesar 90 persennya merupakan KPR yang diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"KPR Subsidi BTN di Indonesia tidak hanya menjadi solusi atas tantangan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Bagi BTN, KPR Subsidi juga menjadi salah satu motor penggerak bisnis. Ini membuktikan bahwa nilai sosial dan profitabilitas dapat berjalan beriringan,” ujar Setiyo pada UNEP FI Regional Roundtable on Sustainable Finance di Suzhou, Minggu (22/6).
Setiyo menjelaskan, KPR subsidi yang disalurkan BTN juga sebagai sarana inklusi keuangan bagi keluarga berpenghasilan rendah. Selain itu, dari total KPR BTN secara keseluruhan, sebanyak 61 persen diakses oleh debitur yang tinggal di pinggiran dan luar kota. Lalu, sekitar 68 persen debitur KPR BTN merupakan kelompok usia produktif 30–60 tahun.
Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo (kanan) dalam United Nations Environment Programme-Finance Initiative (UNEP-FI) Regional Roundtable on Sustainable Finance Asia Pacific di Suzhou, China. Foto: BTN.
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo (kanan) dalam United Nations Environment Programme-Finance Initiative (UNEP-FI) Regional Roundtable on Sustainable Finance Asia Pacific di Suzhou, China. Foto: BTN.
Selanjutnya, sebanyak 31 persen debitur KPR BTN merupakan perempuan yang menunjukkan upaya perseroan mendorong pembiayaan inklusif di mana ada kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam kepemilikan rumah.
Menurut Setiyo, pengelolaan portofolio secara cermat merupakan kunci untuk menjawab tantangan ganda antara profit dan dampak. BTN pun terus mengembangkan praktik manajemen risiko yang adaptif seiring dengan meningkatnya risiko iklim seperti banjir dan kebakaran.
“Kami terus mengoptimalkan portofolio agar tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga memperkuat kontribusi sosial dan meminimalkan risiko iklim. Profit dan impact harus berjalan beriringan,” jelas Setiyo.
Sementara itu, transformasi BTN dalam keuangan berkelanjutan telah dimulai sejak 2023. Tahapannya dimulai dengan mengimplementasikan Impact Analysis berdasarkan UNEP FI Principles for Responsible Banking (PRB) serta membangun kerangka kerja Environmental, Social, and Governance (ESG) yang komprehensif. Tujuannya, agar bisnis BTN beriringan antara laba dan prinsip ramah lingkungan serta sosial.
BTN juga menjadi bank BUMN pertama di Indonesia yang menandatangani UNEP FI PRB dan melaporkan progres tanggung jawab perbankan secara terbuka. Melalui kerangka ini, BTN pun mulai mengembangkan program Rumah Rendah Emisi. Program ini menjadi salah satu langkah untuk memperkecil jejak karbon dari sisi infrastruktur.
"Melalui Rumah Rendah Emisi, BTN berupaya memberikan jawaban untuk mengurangi krisis iklim, memenuhi mandat sosial, sambil tetap menghasilkan laba positif," kata Setiyo.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.