Esai Foto: Anak-Anak Disabilitas Raih Kesetaraan Lewat Sunatan Massal
kumparanNEWS June 22, 2025 09:22 AM
Tangis dari para peserta anak-anak disabilitas terdengar sejak pagi, menggema pelan di sepanjang lorong tempat khitanan massal diadakan di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Jakarta, Sabtu (21/6).
Perbesar
Berkumpul: Sejumlah Orang tua bersama anaknya sebelum dikhitan di YPAC Jakarta, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Perbesar
Menggendong anak: Orang tua menggendong anaknya sebelum dikhitan di YPAC Jakarta, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Beberapa anak tampak menggenggam erat tangan orang tua mereka, sebagian lain hanya bisa memeluk tanpa kata. Wajah-wajah kecil itu diliputi cemas, tapi mereka tetap berjalan - meski dengan kaki gemetar dan mata berkaca-kaca.
Perbesar
Gelang peserta: Seorang anak disabilitas memakai gelang saat bersiap dikhitan di YPAC Jakarta, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Perbesar
Menghibur anak: Orang tua menghibur anaknya sebelum dikhitan di YPAC Jakarta, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Di dalam ruangan kecil yang berfungsi sebagai tempat operasi, dokter dan perawat sibuk, namun mereka tak hanya menjalankan prosedur medis. Di sela-sela waktu, mereka membelai rambut anak-anak, membisikkan kata penguat, atau menyeka air mata yang tak bisa dicegah. Untuk anak-anak dengan disabilitas, sentuhan seperti ini lebih dari cukup untuk membuat mereka merasa tidak sendiri.
Perbesar
Menemani sebelum dikhitan: Orang tua menemani anaknya saat bersiap dikhitan di YPAC Jakarta, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Perbesar
Saat Dikhitan: Celana dalam seorang anak disabilitas saat mengikuti khitan di YPAC Jakarta, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Perbesar
Menenangkan anaknya: Orang tua mendampingi anaknya saat dikhitan di YPAC Jakarta, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Khitan atau sunat, bukan sekadar prosedur memotong kulit di ujung penis. Dari sisi medis, ini langkah penting menjaga kebersihan dan mencegah infeksi. Tapi bagi banyak keluarga di sini, terutama yang beragama Islam, ini lebih dalam lagi: simbol kesucian, tanda menuju kedewasaan, dan bentuk ketaatan pada ajaran agama.
Perbesar
Menunggu Dikhitan: Orang tua menunggu anaknya dikhitan di YPAC Jakarta, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Perbesar
Menunggu Dikhitan: Orang tua menunggu di dalam ruang khitan saat anaknya dikhitan di YPAC Jakarta, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Lorong itu semakin ramai saat satu per satu anak keluar dari ruang operasi. Ada yang menangis, ada yang diam menahan sakit, tapi hampir semuanya disambut peluk dan air mata haru dari orang tua mereka. Beberapa ibu menutup wajahnya, tak kuasa menahan emosi. Ayah-ayah mencoba tersenyum, meski wajah mereka juga lelah.
Perbesar
Usai Dikhitan: Orang tua menggendong anaknya usai dikhitan di YPAC Jakarta, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Jam silih berganti, ratusan anak didaftarkan untuk mengikuti program ini. Tapi lebih dari sekadar angka, setiap anak yang hadir membawa cerita. Cerita tentang keberanian, tentang keterbatasan yang tak menghalangi hak untuk sehat dan dirayakan. Program ini bukan hanya tentang mengkhitan anak-anak, tapi tentang memastikan mereka tumbuh dengan cinta, hormat, dan kesempatan yang setara.
Perbesar
Memakaikan Sarung usai Dikhitan: Orang tua memakaikan sarung anaknya usai dikhitan di YPAC Jakarta, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan