Preman Mabuk Sok Jago Tantang Brimob, Endingnya Babak Belur Dihajar dan Minta Maaf
muh radlis June 22, 2025 10:30 AM

TRIBUNJATENG.COM - Seorang pemuda bernama Roky, warga Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, dilaporkan mengalami pemukulan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Brimob Batalyon D Pelopor Baebunta. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (11/6/2025) dan kini menjadi perhatian publik.

Insiden ini bermula ketika Roky, yang diduga dalam kondisi mabuk, melontarkan ujaran provokatif dan menghina institusi TNI-Polri.

Aksinya tersebut memicu emosi dan berujung pada dugaan tindak kekerasan oleh anggota Brimob yang berada di lokasi.

Komandan Batalyon D Pelopor Baebunta, Kompol Muhammad Agus, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Ia menjelaskan bahwa tindakan pemukulan dilakukan setelah pemuda itu bersikap kasar dan menantang anggota.

"Benar, dia sempat dipukul oleh personel kami.

Namun, kami sudah lakukan mediasi, dan yang bersangkutan mengakui kesalahan serta menyampaikan permohonan maaf kepada institusi," ujar Kompol Agus, Sabtu (21/6/2025).

Agus menjelaskan, insiden bermula saat beberapa personel Brimob tengah duduk di depan toko milik Bripda Agung, salah satu anggota Batalyon D, di Desa Sabbang.

Sekitar pukul 23.00 Wita malam, Roky datang bersama seorang temannya mengendarai dua sepeda motor jenis Yamaha RX King dan berulang kali menggeber kendaraannya di depan toko.


"Roky dan temannya dalam kondisi dipengaruhi minuman keras dan terlihat sengaja memancing keributan," jelasnya.

Bripda Malvin, salah satu personel di lokasi, mendekati Roky dengan maksud menenangkannya dan menyarankan agar ia pulang beristirahat.

Namun, upaya persuasif itu ditanggapi dengan makian kasar dan hinaan terhadap institusi TNI-Polri.

Roky juga diduga sempat mengancam akan mengambil parang.

Pernyataan itu menyulut emosi beberapa personel yang ada.

Sekitar pukul 00.40 Wita malam Bripda Aksal menghubungi personel piket untuk meminta bantuan melerai keributan.

Roky kemudian dibawa ke Mapolsek Sabbang menggunakan sepeda motor.

"Namun saat di Mapolsek, dia kembali mengamuk.

Saat upaya pengendalian dilakukan, terjadi lagi keributan dan pemukulan pun terjadi di depan kantor Mapolsek Sabbang," ungkap Agus.

Roky sempat dirawat selama dua hari di rumah sakit pasca-kejadian dan kini dalam kondisi membaik.

Agus juga menegaskan tidak ada pemukulan yang terjadi di lokasi awal, yakni depan toko milik Bripda Agung.

Ia menambahkan, kasus ini telah diselesaikan secara kekeluargaan melalui mediasi di Mapolsek Sabbang.

Selain itu, pihak Brimob juga telah melakukan pemeriksaan internal terhadap anggotanya.

"Kami sudah memberikan tindakan disiplin kepada anggota yang terlibat.

Penanganan secara institusional tetap dilakukan sesuai aturan," tutupnya.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.