Ketua Komisi IV DPR Dorong Petani Nasional Budidayakan Padi Sawah Pokok Murah
kumparanBISNIS June 22, 2025 06:00 PM
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, meninjau ketahanan pangan dari petani di Agam, Sumatera Barat, yang berhasil melakukan budidaya padi sawah ramah lingkungan dan produktivitas tinggi.
Titiek mengatakan, sistem budidaya padi Sawah Pokok Murah (SPM) menunjukkan petani Indonesia cerdas, karena mampu membuat terobosan pertanian yang unggul namun berbiaya rendah.
“Saya cermati sawah pokok murah ini, merupakan gambaran petani Indonesia khususnya petani Kabupaten Agam kreatif karena mampu menghasilkan budidaya padi berbiaya rendah, ramah lingkungan dengan produktivitas lebih tinggi hingga 40 persen dibandingkan pertanian konvensional,” tukas Titiek seusai menyaksikan Sawah Pokok Murah di Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada hari Sabtu (21/6).
Menurut Titiek, SPM bisa menjadi solusi atas permasalahan yang kerap dihadapi petani dalam negeri, seperti ketergantungan pupuk anorganik, hingga kebutuhan air tinggi.
“Metode budidaya ini membuat petani hemat pupuk hingga 30 persen, tidak membutuhkan banyak air, sehingga kita tidak perlu khawatir lagi jika musim tanam dilakukan saat kemarau datang, bahkan hama dan penyakit bisa dikendalikan dengan baik,” kata Titiek.
Titiek menegaskan SPM merupakan jawaban atas keterbatasan lahan, menyusutnya tenaga kerja sektor di Indonesia sehingga sistem budidaya SPM bisa ditiru dan diterapkan petani di tempat lain demi tercapainya swasembada pangan.
“Bayangkan rata-rata kepemilikan lahan petani di kabupaten Agam ini tidak lebih dari 3.000 meter persegi, namun hasil panen padinya jauh lebih. Saya rasa metode SPM ini patut dipertimbangkan untuk ditiru dan dilakukan di daerah lain agar swasembada pangan lebih cepat tercapai,”kata Titiek.
Budidaya SPM yang dikembangkan sejak tahun 2021, menjadi populer di kalangan petani Kabupaten Agam, dengan memanfaatkan jerami limbah panen sebagai mulsa, tanpa olah tanah, tidak membutuhkan banyak tenaga kerja, sedikit pupuk anorganik dan mampu menekan organisme pengganggu tanaman.
Lebih lanjut, Titiek mengatakan Komisi IV mendukung pertanian berkelanjutan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani dan tujuan asta cita berupa kemandirian pangan tercapai.
“Kami di Komisi IV DPR RI sangat mendukung inovasi, inisiatif dan kreativitas petani di Indonesia dalam pertanian berkelanjutan seperti sawah pokok murah di Kabupaten Agam ini, karena pada ujungnya petani akan sejahtera, target asta cita mandiri pangan tercapai dan negara menjadi kuat,” pungkas Titiek.