“Satu Per Satu” Bukan “Satu-Persatu”
Mohamad Jokomono June 22, 2025 09:20 PM
Membaca berita foto: “Sibuknya Petugas Penyelamat Israel Evakuasi Warga Terdampak Rudal Iran” (Kumparan, Minggu, 22/6/2025, pukul 16:31 WIB) ada sedikit catatan bahasa untuk sekadar menjadi bahan pengingat.
Serangan Amerika Serikat terhadap tiga fasilisitas nuklir Iran, mendorong Negeri Para Mullah itu melakukan serangan balasan ke Israel. Serangan rudalnya pun menghujani wilayah Tel Avif dan Haifa, Minggu (22/6/2025).
Menurut berita itu, para petugas penyelamat dan keamanan begitu sibuk melakukan tugas kemanusiaannya terhadap warga yang terdampak. Ada sekitar 50 titik dampak sejak sejak eskalasi konflik bermula pada 13 Juni 2025 lalu.
Dalam berita itu, berdasarkan versi Kumparan, terdapat sebuah kalimat yang terkait dengan tugas para petugas penyelamat dan keamanan itu. Begini wartawan menulisnya “Satu-persatu warga dibawa dari reruntuhan yang terkena dampak serangan rudal Iran”.
Penggunaan “satu-persatu” dalam kalimat tersebut layak digarisbawahi. Membaca konteks kalimatnya, yang segera mampir dalam ranah pemahaman pembaca, yaitu petugas tersebut melakukan tindak penyelamatan terhadap para warga terdampak secara seorang demi seorang, atau satu demi satu.
Bila yang demikian makna yang dikehendaki kalimat tersebut, maka penulisan yang tepat bukan “satu-persatu” melainkan “satu per satu” (tanpa tanda hubung [-] dan partikel “per” ditulis terpisah dari numeralia “satu”).
Fungsi paling umum partikel "per" dalam bahasa Indonesia, seperti contoh kalimat di atas, sebagai penanda untuk menyatakan “demi”, misalnya “satu demi satu” yang semakna dengan “satu per satu”.
Oleh karena itu, kalimat tersebut seharusnya ditulis “Satu per satu warga dibawa dari reruntuhan yang terkena dampak serangan rudal Iran”.
Selain sebagai penanda untuk “demi” seperti “satu per satu”, partikel “per” bisa pulai diartikan “mulai”. Misalnya dalam kalimat “Konflik Iran dan Israel belakangan ini terjadi per 13 Juni 2025”.
Partikel “per” yang dapat berarti “tiap”, seperti dalam contoh kalimat “Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, per jiwa yang melayang dari tubuh warga Iran adalah pupuk bagi bangsanya untuk melawan keangkaramurkaan Israel dan Amerika Serikat”. ***
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.