Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penulis Khoirul Trian masih tak menyangka novel perdananya 'Ayah, Ini Arahnya ke Mana, Ya?' akan segera diadaptasi ke layar lebar. 

Bagi Trian, ini bukan sekadar proyek film, melainkan wujud dari mimpi panjang yang sempat tertunda.

“Ini sebenarnya mimpi yang sudah lama aku simpan. Tapi sebelum sampai ke mimpi, kita memang harus melewati banyak anak tangga," ujar Trian di kawasan Senayan Jakarta Pusat, Minggu (22/6/2025).

"Aku percaya kalau kita melakukan yang terbaik setiap hari, tinggal tunggu momen keberuntungan datang,” ungkap Trian.

Novel 'Ayah, Ini Arahnya ke Mana, Ya?' pertama kali terbit pada Oktober 2024, dan langsung mencuri perhatian publik. 

Buku ini mengangkat kisah emosional seorang anak yang kehilangan ayah, lalu berjuang mencari kembali arah hidupnya. 

Dengan tema fatherless yang dekat dengan realitas banyak anak muda Indonesia, novel ini viral di media sosial terutama TikTok dan menjadi bestseller hanya dalam tujuh hari setelah dirilis.

Puncak popularitas novel ini datang pada akhir 2024, ketika beberapa rumah produksi mulai menghubungi Trian untuk membicarakan kemungkinan adaptasi ke film.

“Waktu ada tawaran dari beberapa PH di Desember, aku benar-benar kaget. Aku harus memilih dan akhirnya memutuskan bekerja sama dengan salah satu yang paling cocok secara visi,” bebernya.

Trian juga membagikan sedikit proses pengembangan film, yang kini sudah memasuki tahap development. 

Draft awal skenario sudah selesai sejak Maret 2025, dan proses casting sudah dimulai. 

Ia belum bisa mengungkap siapa saja yang akan terlibat dalam proyek ini, namun menjanjikan akan ada konferensi pers dan cast reveal dalam waktu dekat.

Meski merasa bangga, Trian mengaku sempat gugup saat novelnya mulai digarap menjadi film. 

“Aku takut pesannya bisa tersampaikan nggak ya? Karena kan ini cerita yang emosional banget, bahkan nggak ada karakter utama yang dominan. Tapi aku percaya dengan tim yang terlibat,” ungkap Trian.

Novel “Ayah, Ini Arahnya ke Mana, Ya?” sendiri membahas fenomena fatherless yang cukup tinggi di Indonesia. 

Dengan tema yang menyentuh dan sangat relevan, film ini diharapkan bisa menjadi refleksi sosial sekaligus hiburan yang kuat secara emosional.