Baru Lunasi Utang, Hasibah Malah Dianiaya usai Dituding Sebarkan Aib Keluarga: Gak Mau Keluar
Torik Aqua June 23, 2025 12:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Hasibah mengaku dianiaya tetangganya usai melunasi utangnya.

Kini, Hasibah melaporkan kasusnya itu ke Polsek Genteng.

Hasibah merupakan warga Keputran, Surabaya, Jawa Timur.

Ia melaporkan tetangganya bukan karena pembayaran kurang.

Tetapi ia menjadi sasaran penganiayaan oleh suami dari tetangganya itu.

Bahkan, dia sampai diancam akan dibunuh.

Padahal Hasibah mengaku baru melunasi utangnya sebesar Rp 15 juta kepada tetangganya.

Setelah membayar utang, warga asal Keputran Kejambon Gang II itu justru dianiaya pada 16 Juni 2025 lalu.

Awalnya, Hasibah mendatangi rumah RK yang hanya 100 meter dari rumahnya.

Ia berjalan kaki ditemani kakak dari tetangganya yang lain. 

Setelah tiba di rumah tetangganya, Hasibah disambut oleh RK, suami RK dan anaknya yang berinisial ST dan FN.

Mereka menerima Hasibah dengan baik.

Setelah pembayaran utang selesai, Hasibah kemudian bermaksud pamitan untuk pulang.

"Begitu saya mau balik, suami RK yaitu ST menuding.

Saya dibilang menyebarkan gosip tentang keluarganya," ujarnya. 

Hasibah mendapati ST marah mengurungkan niatnya untuk pulang.

Ia berusaha mendengarkan dan memahami mengapa ST memarahinya.

"Tetapi saya dilempar handphone, ditendang.

Terus ST menyuruh anaknya (FN) ambil pisau.

Karena sudah pakai senjata saya lari, sampai sekarang separuh badan saya rasanya pegal semua," ungkapnya. 

Ibu dua anak itu mengaku tidak terima.

Atas insiden itu, ia membuat laporan ke Polsek Genteng.

Dan soal gosip, Hasibah mengakui pernah menghebuskan kabar tak sedap tentang keluarga ST. 

Tetapi ia mengklaim masalah itu sudah puluhan tahun selesai, dan tidak pernah dibahas lagi.

Ia menyebut gosip tersebut dimunculkan karena ada pemantiknya.

Sampai sekarang Hasibah tak mengerti kenapa masalah puluhan tahun lalu diungkit.

Sedangkan hubungan Hasibah baik-baik saja. 

Sudah beberapa kali Hasibah bertamu ke rumah RK tidak pernah ada masalah.

"Tetapi memang waktu bayar utang sempat ada debat kecil.

RK tanpa soal bunga karena beberapa kali telat bayar, tetapi setelah itu selesai," ungkapnya.

Sementara RK menjelaskan bahwa Hasibah masih familinya.

Insiden itu awalnya suaminya, ST menegur Hasibah untuk tidak menyebarkan gosip di lingkungan keluarga. 

Teguran itu memicu perdebatan antara suaminya dan Hasibah.

FN anaknya kemudian meminta Hasibah segera pulang karena khawatir daripada terjadi keributan.

Namun Hasibah tetap bersikukuh tidak mau angkat kaki dari rumahnya. 

"Sudah saya minta Hasibah diam tetapi mendelik-mendelik ke suami saya.

Saya kembalikan lagi kita kan manusia biasa, mungkin saya kalau sebagai ayahnya juga mungkin emosi soalnya itu aib masa lalu," kilah RK.

"Ini adik sama kakak, kalau ditegur ya diam aja, lah itu gak mau keluar, sama anak saya diseret keluar mungkin gak sengaja kena tendang," ungkapnya. (*)

Sementara itu, kasus soal utang lainnya juga pernah terjadi di Sumatera Barat.

Kasus pembunuhan di Sumatera Barat (Sumbar) bikin geleng-geleng kepala. 

Wanda (25) pemuda asal Pariaman tega menghabisi nyawa Siska Oktavia (23) yang sudah enam tahun dipacarinya. 

Keluarga Siska Oktaviana tak menyangka. 

Pasalnya sosok Wanda selama ini sudah dianggap seperti keluarga sendiri.

Ternyata tak cuma Siska Oktavia yang menjadi korban pembunuhan dan mutilasi, Wanda pun ternyata telah menghabisi nyawa dua wanita lain yang jasadnya dibuang ke dalam sumur. 

Apa motif Wanda tega melakukan pembunuhan ini, ramai menjadi perbincangan publik.

Kasus pembunuhan dan mutilasi ini terungkap usai jenazah korban, SA (23) ditemukan di aliran Sungai Batang Anai, Padang Pariaman. 

Jenazah SA ditemukan warga pada Selasa (17/6/2025) lalu dalam kondisi tidak utuh.

"Mayat ini tidak ada kepala, kedua tangan dan kaki. Termasuk alat kelamin tidak ada," kata Kapolsek Batang Anai Iptu Wadriadi, Selasa (17/5). 

Setelah penyelidikan, polisi kemudian menangkap pelaku SJ (25) di rumahnya di Batang Anai pada Kamis (19/6). 

Kepada polisi, SJ mengaku membunuh SA karena masalah utang.

"Berdasarkan pengakuan pelaku karena sakit hati. Korban berutang ke pelaku sebesar Rp3,5 juta," sambung Kapolres Padang Pariaman Ahmad Faisol Amir dikutip kanal artikel VOD Kompas.tv, Kamis (19/6/2025).

"Ini baru pengakuan pelaku saja ya soal utang piutang itu. Kami akan terus menyelidikinya."

Dua perempuan yang hilang sejak 2024 juga dibunuh

Polisi mengungkapkan, pelaku juga mengaku telah membunuh dua korban lain berinisial SO (23) dan AG (24). 

Dua korban adalah perempuan yang dilaporkan hilang sejak 2024 lalu.

Berdasarkan pengakuan pelaku, SO dan AG dibunuh dan jenazahnya dibuang ke sumur tua di dekat rumahnya. 

Polisi sedang membongkar sumur tua tersebut bersama petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Ibu korban SO yang mengetahui nasib anaknya setelah hilang sejak 2024 dilaporkan turut datang ke sumur tua tersebut untuk menyaksikan pembongkaran sumur. 

Namun, ibu korban, Nila Yunita tiba-tiba pingsan saat melihat pembongkaran sumur dan meninggal dunia.

"Kami mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Ibu Nila," tambah Kapolres Padang Pariaman.

MUTILASI PACAR - Wanda pelaku mutilasi Siska di Padang Pariaman. Pelaku ternyata pacar korban.
MUTILASI PACAR - Wanda pelaku mutilasi Siska di Padang Pariaman. Pelaku ternyata pacar korban. (Istimewa)

Skenario Wanda Bunuh Pacar

Suji Selsya Utami (28), sepupu dari almarhumah Siska Oktavia, tidak menyangka Wanda adalah pelaku pembunuhan keji terhadap Siska. 

Suji mengungkapkan, Wanda justru aktif membantu keluarga mencari Siska selama proses pencarian.

Bahkan, Wanda disebut sebagai orang pertama yang melaporkan hilangnya Siska ke Polsek Batang Anai.

"Tak pernah terbayang pelakunya adalah SJ.

Soalnya, dia juga ikut mencari korban sampai motor Siska ditemukan di daerah Tabing. Kami benar-benar tidak menyangka," ungkap Suji saat ditemui TribunPadang.com, Kamis (19/6/2025).

Lebih lanjut, Suji menyebutkan bahwa sebelum dinyatakan hilang, Siska sempat menyampaikan niatnya kepada keluarga untuk bertemu Wanda guna mengambil uang.

"Siska sempat bilang, dia mau ambil uang ke SJ," jelas Suji.

Wanda kepada keluarga mengaku meninggalkan Siska di sebuah minimarket di Kecamatan Batang Anai sebelum korban dilaporkan hilang.

"Pengakuannya, dia pergi menjemput teman Siska yang bernama Adek ke rumahnya. Siska saat itu menunggu di minimarket. 

KELUARGA KORBAN MUTILASI - Tri Ibnu Rusdi memperlihatkan foto ibunya yang meningggal usai mengetahui anaknya jadi korban mutilasi di Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Kamis (19/6/2025). Ibnu menceritakan, ia kehilangan ayah dan ibunya usai Siska dimutilasi Wanda
KELUARGA KORBAN MUTILASI - Tri Ibnu Rusdi memperlihatkan foto ibunya yang meningggal usai mengetahui anaknya jadi korban mutilasi di Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Kamis (19/6/2025). Ibnu menceritakan, ia kehilangan ayah dan ibunya usai Siska dimutilasi Wanda (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)

Setelah menjemput, Wanda mengantarkan Adek ke tempat Siska. Dari situlah Siska disebut menghilang," ujar Suji.

Ia menegaskan kembali bahwa Wanda adalah orang pertama yang melaporkan hilangnya Siska kepada polisi, sehingga keluarga tak menaruh curiga sedikit pun.

"Dia yang pertama kali datang ke Polsek Batang Anai buat lapor bahwa Siska hilang. Itu yang bikin kami gak curiga," ucapnya.

Diketahui, pelaku sehari-hari bekerja sebagai satpam di salah satu pabrik di Padang Pariaman.

"Dia kerja sebagai satpam di sekitar sini," tambah Suji.

Tak hanya itu, Suji juga menyebut Wanda dikenal sangat dekat dengan keluarga korban. Ia merupakan kekasih Siska dan dikenal sebagai pribadi yang baik.

"Selama ini dia dikenal baik. Saat Lebaran kemarin, bahkan setelah Siska dinyatakan hilang, dia masih sempat datang ke rumah dan memberikan THR ke adik-adik Siska," katanya.

Menurut Suji, hubungan asmara antara Wanda dan Siska sudah berlangsung cukup lama.

"Mereka pacaran sejak tahun 2019, jadi sudah hampir enam tahun," ujarnya.

Ia menambahkan, lokasi ditemukannya jenazah Siska diduga kuat berada di rumah milik Wanda sendiri.

"Tempat Siska dikubur itu rumah Wanda sendiri. Kami benar-benar tidak percaya kejadian seperti ini bisa terjadi," ucapnya.

Suji juga menyebut bahwa Siska mengenal korban mutilasi lain yang juga diduga dibunuh oleh Wanda.

"Korban mutilasi itu temannya Siska. Bahkan sering menginap di rumah kami," tegasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.