BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG-Menjadi wilayah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Kabupaten Tabalong dipilih untuk jadi sasaran pelayanan KB di perbatasan.
Pelayanan KB di perbatasan Kalsel Kaltim ini dilaksanakan di Balai Penyuluhan KB Muara Uya, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong, Senin (23/6/2025).
Kecamatan Muara Uya, merupakan salah satu kecamatan di bagian utara Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalsel, yang berbatasan dengan Provinsi Kaltim.
Dalam pelayanan KB di perbatasan ini dilaksanakan Perwakilan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalsel.
Kemudian juga didukung Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tabalong.
Kegiatan yang menyasar ratusan peserta ini juga menjadi bagian dari rangkaian puncak pelayanan KB serentak sejuta akseptor yang digelar secara nasional.
Pasa momen ini, peserta Konvoi Kirab Harganas menuju Banjarmasin, juga secara resmi dilepas, Sekda Tabalong, Hj Hamida Menawarah yang hadir mewakili Bupati Tabalong.
Data dari DP3AP2KB Tabalong, dalam pelayanan KB perbatasan ini ada 200 orang lebih para ibu-ibu yang akan memasang KB implan dan satu orang untuk KB MOP (Metode Operasi Pria).
Bupati Tabalong HM Noor Rifani, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Tabalong, memberikan apresiasi ke Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel yang melaksanakan pelayanan bagi masyarakat Tabalong khususnya di Kecamatan Muara Uya sebagai salah satu kecamatan yang berbatasan.
Menurutnya, wilayah perbatasan sering kali menghadapi tantangan tersendiri dalam akses pelayanan kesehatan dan program kependudukan.
"Oleh karena itu, kehadiran program ini merupakan langkah strategis dan inklusif yang harus terus didorong. Program KB ini sangat penting terutama dalam pembangunan keluarga," katanya.
Pasalnya, melalui program KB tidak hanya mengendalikan pertumbuhan penduduk, tetapi juga memastikan setiap keluarga memiliki kehidupan yang sejahtera, sehat, dan berpendidikan.
Ia juga berharap, kegiatan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi.
Selain itu dapat memperkuat peran penyuluh dan kader KB dalam membina serta mendampingi keluarga-keluarga di daerah, termasuk di wilayah pelosok dan perbatasan.
"Kegiatan ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan akses pelayanan KB, khususnya di wilayah perbatasan, demi mewujudkan keluarga kecil yang berkualitas," katanya. (banjarmasinpost.co.id/Dony Usman)