Panen Padi Varietas Unggul, Bupati Blora Dorong Kedaulatan Pangan Lewat Sekolah Lapang
rival al manaf June 23, 2025 08:30 PM

‎TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Komitmen Pemerintah Kabupaten Blora dalam mendorong kemajuan sektor pertanian terus diwujudkan melalui berbagai program. 

Salah satunya adalah kegiatan panen bersama yang dilakukan oleh Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, bersama para peserta pelatihan Sekolah Lapang Padi, yang diselenggarakan oleh Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, pada Senin (23/6/2025) di Kelurahan Jepon.

‎Dalam sambutannya, Bupati Arief menyampaikan bahwa Sekolah Lapang merupakan proses belajar mengajar yang melibatkan partisipasi aktif petani dalam menggali dan menemukan fakta, menganalisa, berdiskusi, serta mengambil keputusan bersama berdasarkan pengalaman usaha taninya. 

Kegiatan ini dipandu langsung oleh petani atau penyuluh pertanian di lapangan.

‎“Sekolah Lapang adalah wujud nyata dari proses pembelajaran berbasis pengalaman. Ini adalah bagian dari upaya kita bersama dalam mendorong transformasi pertanian menuju kemandirian pangan,” kata Bupati Arief.

‎Lebih lanjut, Bupati mengajak seluruh pihak untuk terus bersinergi dan berinovasi dalam memajukan pertanian Blora.

‎“Mari kita jadikan momentum ini sebagai semangat bersama untuk mengakselerasi kedaulatan pangan, dari Blora untuk Indonesia,” tegasnya.

‎Kepala DP4 Blora, Ngaliman, dalam laporannya menyebutkan bahwa pada program Sekolah Lapang ini diperkenalkan varietas unggul yang sesuai dengan agroklimat Blora, khususnya untuk sawah tadah hujan pada musim tanam kedua (MT-2).

‎Salah satu varietas yang digunakan adalah M70D, padi super genjah yang dapat dipanen dalam waktu sekitar 70 hari, serta Inpari 50 sebagai varietas pembanding. Hasil panen yang dicapai sangat menggembirakan.

Varietas M70D menghasilkan 6,08 ton/hektare, Varietas Inpari 50 menghasilkan 7 ton/hektare.

‎“Ini capaian yang sangat baik dan menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperluas program Sekolah Lapang di berbagai wilayah Kabupaten Blora,” jelas Ngaliman.

‎‎Salah satu petani peserta Sekolah Lapang, Rasiman, yang juga Ketua Kelompok Tani setempat, mengungkapkan rasa syukurnya. 

Menurutnya, program ini sangat membantu petani dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, termasuk pelatihan pembuatan pupuk organik dan insektisida alami yang langsung dipraktikkan di lapangan.

‎ “Hasilnya sangat bagus. Dari lahan satu hektare dengan varietas M70D, kami bisa panen 6,08 ton gabah kering. Semoga program ini bisa terus diperluas,” ujar Rasiman.

‎Di Kelurahan Jepon, program ini diterapkan di area seluas 25 hektare yang dikelola oleh 9 kelompok tani. Saat ini, harga gabah di musim panen MT-2 juga stabil di kisaran Rp 6.500 per kilogram.

‎Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Perwakilan Kapolres Blora, Kasdim 0721/Blora, Kepala BPS Kabupaten Blora, Camat Jepon beserta jajaran Forkopimcam, Lurah Jepon, Penyuluh pertanian Kabupaten dan Kecamatan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Ketua Gapoktan serta seluruh kelompok tani Kelurahan Jepon.(Iqs)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.