PPG, Siapa yang Bertanggung Jawab dalam Pendidikan Nilai di Sekolah? Guru Pendidikan Agama?
Garudea Prabawati June 23, 2025 09:32 PM

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini jawaban dari pertanyaan cerita reflektif "Siapa yang bertanggung jawab dalam pendidikan nilai di sekolah?".

Pertanyaan tersebut merupakan bagian dari Modul 3 PSE dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025.

Materi yang dibahas pada modul tersebut yaitu Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai.

Artikel ini akan menjawab Cerita Reflektif Sub Tema: Peran Guru dalam Pendidikan Nilai.

Cerita Reflektif

Siapa yang bertanggung jawab dalam pendidikan nilai di sekolah? Guru pendidikan Agama dan Budi Pekerti? Guru Pendidikan Pancasila? atau semua guru apapun mata pelajarannya?

Jawaban Cerita Reflektif (1):

Dalam proses pembelajaran saya, awalnya saya mengira bahwa pendidikan nilai adalah tanggung jawab guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Pendidikan Pancasila.

Namun, seiring berjalannya waktu dan proses refleksi dalam PPG, saya menyadari bahwa tanggung jawab ini sebenarnya melekat pada seluruh guru, apapun bidang ajarnya.

Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, kerja sama, dan empati tidak hanya bisa diajarkan secara kognitif, tetapi harus diteladankan dan diintegrasikan dalam setiap proses pembelajaran.

Misalnya, dalam pelajaran matematika pun, guru dapat menanamkan nilai ketelitian, kerja keras, dan sikap pantang menyerah.

Oleh karena itu, pendidikan nilai tidak boleh dibatasi oleh mata pelajaran tertentu. Semua guru harus menjadi model dan fasilitator pendidikan karakter.

Pendidikan nilai adalah tanggung jawab kolektif, bukan eksklusif.

Jawaban Cerita Reflektif (2):

Dari pengalaman saya mengajar, saya menyaksikan bahwa siswa lebih menyerap nilai-nilai melalui interaksi dan keteladanan guru sehari-hari, bukan hanya dari teori yang diajarkan di kelas Agama atau Pancasila.

Sebagai guru IPA, saya pernah mengangkat isu lingkungan hidup dan etika ilmiah dalam eksperimen.

Dalam momen itu, saya menyadari bahwa saya sedang menanamkan nilai tanggung jawab sosial dan etika, tanpa harus menyebut istilah "pendidikan nilai".

Berdasarkan refleksi ini, saya meyakini bahwa semua guru, terlepas dari mata pelajarannya, bertanggung jawab atas pembentukan karakter dan nilai siswa.

Guru Pendidikan Agama dan Pancasila memang menjadi pelopor dalam aspek formal, tetapi pendidikan nilai harus dibangun secara sistemik dan kolaboratif oleh seluruh tenaga pendidik.

Jawaban Cerita Reflektif (3):

Dalam perspektif pendidikan Ki Hadjar Dewantara, pendidikan adalah proses memanusiakan manusia.

Oleh karena itu, nilai dan moral bukan sekadar materi pelajaran, melainkan inti dari keseluruhan praktik pendidikan.

Jika pendidikan nilai hanya dibebankan pada guru Agama dan PPKn, maka yang terjadi adalah fragmentasi tanggung jawab moral, padahal siswa mengalami pembelajaran secara menyeluruh.

Maka, seluruh guru, apapun mata pelajarannya, harus sadar bahwa mereka adalah agen nilai.

Pendidikan nilai tidak bisa dipisahkan dari proses pembelajaran apa pun—baik itu matematika, seni, olahraga, atau IPS.

Ketika guru menunjukkan integritas, disiplin, dan empati dalam proses pembelajaran, maka mereka telah menjalankan fungsi pendidikan nilai secara nyata.

Maka saya menyimpulkan, semua guru adalah pendidik nilai, dan justru kekuatan pendidikan nilai terletak pada konsistensi nilai yang hadir dalam setiap ruang kelas, bukan hanya pada satu mata pelajaran.

(Yunita Rahmayanti)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.