Istana Ungkap Sudah Mengantongi Beberapa Nama untuk Isi Jabatan Dubes RI untuk Amerika Serikat
Wahyu Aji June 23, 2025 10:32 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istana melalui Wakil Menteri Sekretaris Negara RI (Wamensesneg) Bambang Eko Suhariyanto menyatakan, saat ini pihaknya telah mengantongi beberapa nama untuk mengisi kekosongan Duta Besar Republik Indonesia di Amerika Serikat (AS).

Kata Suhariyanto, saat ini pemerintah tinggal menunggu arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto untuk menetapkan sosok yang tepat menjadi Dubes tersebut.

"Kita tunggu arahan presiden tentang itu. Sampai sekarang sudah ada arahan, cuma kita lagi olah untuk ngisinya. Ada beberapa nama cuma sedang kita proses," kata Suhariyanto saat ditemui awak media di Kantor Kementerian Hukum RI (Kemenkum), Jakarta, Senin (23/6/2025).

Meski demikian, Suhariyanto belum dapat membeberkan siapa saja sosok yang sudah dibahas tersebut.

Dirinya hanya memastikan kalau beberapa sosok tersebut berasal dari beragam background, termasuk diplomat dan politikus.

"Ada yang dari diplomat, ada yang dari politik. Ada beberapa lah," kata dia.

Saat disinggung soal nama Airlangga Hartarto yang digadang-gadang menjadi Dubes RI di AS, Suhariyanto membantah hal tersebut.

Kata dia, sejauh ini belum ditetapkan siapa nama yang akan ditunjuk oleh Presiden RI untuk menjadi Dubes sesuai dengan rekomendasi Menteri Luar Negeri RI.

"Nggak, belum ke sana kita. Kita masih menunggu usulan dari Menteri Luar Negeri. Presiden kan nanti usulnya ke menteri luar negeri, nanti Presiden yang mutuskan," kata dia.

Setelah nantinya disepakati oleh Presiden RI, lalu nama tersebut akan disampaikan oleh Presiden melalui Surat Presiden (Surpres) kepada DPR RI untuk diuji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test.

Setelahnya, hasil dari fit and proper test itu akan diserahkan kembali ke Presiden RI untuk disahkan.

Diketahui, saat ini kursi Dubes RI di AS sudah kosong selama kurang lebih dua tahun.

Kekosongan jabatan Dubes RI di AS tersebut saat ini menuai sorotan lantaran Indonesia memerlukan diplomasi di tengah konflik Iran-Israel yang turut melibatkan AS dengan menyerang tiga pusat pengayaan uranium bahan pembuat nuklir di Iran.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.