TRIBUNNEWS.com - Sehari setelah Amerika Serikat (AS) menyerang tiga situs nuklir milik Iran, Israel menargetkan Teheran dan menyasar sejumlah fasilitas penting, Senin (23/6/2025).
Menurut Perusahaan Penyiaran Israel (KAN), dikutip The Cradle, sekitar 100 bom telah dijatuhkan di Teheran.
Menyusul serangan tersebut, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan Tel Aviv menyerang "target milik rezim Iran" dengan "kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya."
"Untuk setiap (rudal) yang ditembakkan ke wilayah Israel, diktator Iran akan membayar harganya."
"Serangan akan terus berlanjut dengan kekuatan penuh," tegas Katz.
Berikut ini daftar lima fasilitas di Iran yang menjadi target serangan Israel:
Dilansir Al Jazeera, militer Israel mengungkapkan pihaknya telah menyerang dekat situs nuklir Fordow, sehari setelah AS melancarkan bom penghancur bunker ke fasilitas tersebut.
Militer Israel mengatakan serangan itu dilancarkan untuk "mengganggu rute" menuju Fordow.
Fasilitas lain yang menjadi target Israel adalah Penjara Evin di Teheran, dikutip dari Reuters.
Israel menyebut serangan terhadap salah satu simbol paling kuat dari sistem pemerintahan itu sebagai operasi paling intens.
Serangan itu menghantam bagian administratif, keamanan, dan ruang sidang.
Tidak ada laporan di antara para narapidana dan ruang tahanan dikabarkan masih utuh
Serangan Israel juga menargetkan gedung etknis lembaga penyiaran negara Iran, IRIB, yang mengelola transmisi saluran TV nasional 1 hingga 5, dikutip dari Iran International.
Markas Korps Revolusi Garda Iran (IRGC) dan sejumlah fasilitas keamanan tak luput dari serangan Israel, Senin.
Target-target yang diserang meliputi markas Basij, pangkalan Seyyed al-Shohada milik IRGC, pangkalan Tharallah di Teheran, unit IRGC di Provinsi Alborz, Komando Perlindungan Intelijen IRGC, dan Direktorat Intelijen Kepolisian Nasional Iran.
Pangkalan Tharallah dilaporkan menjadi salah satu target utama Israel.
Sebagai informasi, fasilitas itu beroperasi di bawah langsung komando tertinggi IRGC dan memainkan peranan penting dalam meredam kerusuhan dalam negeri.
Mehr News Agency melaporkan Universitas Shahid Beheshti di Teheran turut menjadi target Israel.
Sebanyak 8.000 rumah di Israel gelap gulita buntut serangan terbaru Iran, Senin (23/6/2025).
Perusahaan Listrik Israel mengungkapkan rudal Intam menghantam "dekat fasilitas infrastruktur strategis".
Serangan itu membuat pasokan listrik ke "beberapa komunitas" di Israel mengalami gangguan, imbuh perusahaan tersebut, dikutip dari CNN.
Perusahaan Listrik menuturkan, sejumlah tim sedang dikerahkan ke wilayah terdampak untuk memperbaiki infastruktur dan menyingkirkan bahaya, serta bekerja sama dengan pasukan keamanan.
Sementara itu, Menteri Energi Israel memprediksi listrik akan pulih dalam waktu tiga jam.
Tak lama setelah pernyataan Menteri Energi, Perusahaan Listrik Israel mengklaim pasokan listrik telah berhasil dipulihkan.
"Tim berhasil memulihkan pasokan listrik ke semua konsumen," ungkap perusahaan, dilansir Times of Israel.
Sebelumnya, sirene di Israel utara dilaporkan berbunyi akibat serangan Iran
Tapi, tidak ada laporan mengenai dampak serangan tersebut.
(Pravitri Retno W)