Sebelum AS Bom Fasilitas Nuklirnya, Iran Diduga Sudah Pindahkan Persediaan Uranium yang Diperkaya
Suci BangunDS June 24, 2025 06:31 AM

TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel mengatakan telah melancarkan serangan udara pada Senin (23/6/2025).

Serangan Israel itu untuk memblokir akses ke fasilitas uranium yang diperkaya milik Iran di Fordow yang dibom oleh Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (21/6/2025) lalu.

Sebuah pernyataan militer mengatakan, pasukan Israel telah "menyerang untuk menghalangi rute akses ke situs pengayaan Fordow" yang menurut Presiden AS Donald Trump telah "dihancurkan sepenuhnya" oleh serangan AS.

Diberitakan Al Arabiya, ada spekulasi bahwa Iran mungkin telah memindahkan sebagian dari 400 kilogram persediaan uranium yang sangat diperkaya sebelum AS mengebom situs penyimpanannya.

Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), yang telah memantau program nuklir Iran, sebelumnya menyerukan akses ke fasilitas nuklir republik Islam itu untuk "mempertanggungjawabkan" uranium tersebut.

"Perlu ada penghentian permusuhan agar kondisi keselamatan dan keamanan yang diperlukan dapat berlaku sehingga Iran dapat membiarkan tim IAEA masuk ke situs tersebut untuk menilai situasi," kata kepala pengawas nuklir PBB, Rafael Grossi, Senin.

Berbicara dalam rapat darurat dewan gubernur organisasi tersebut di Wina, ia mengatakan bahwa "saat ini, tidak seorang pun termasuk IAEA, yang berada dalam posisi untuk menilai sepenuhnya kerusakan bawah tanah di Fordow."

Menurut IAEA, Iran telah memperkaya uranium hingga 60 persen pada tahun 2021, hanya sedikit dari 90 persen yang diperlukan untuk digunakan dalam senjata.

Israel telah mempertahankan ambiguitas tentang persenjataan atomnya sendiri, tidak secara resmi mengonfirmasi atau menyangkal keberadaannya, tetapi Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm memperkirakan memiliki 90 hulu ledak nuklir.

AS Serang 3 Fasilitas Nuklir Iran

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada Sabtu (21/6/2025).

Operasi tersebut bertujuan untuk mendukung Israel dalam perangnya melawan Iran — yang berlangsung sejak 13 Juni 2025 — dengan melumpuhkan kapasitas pengayaan uranium Teheran.

Asharq News melaporkan bahwa serangan itu menargetkan tiga fasilitas nuklir penting yang berperan dalam siklus bahan bakar nuklir Iran yaitu Fordow, Natanz, dan kompleks nuklir Isfahan.

Lokasi-lokasi ini mencakup seluruh rantai pengayaan bahan bakar — dari konversi uranium mentah, melalui pengayaan, hingga produksi bahan bakar dan komponen teknis untuk reaktor penelitian.

Dilansir Arab News, berikut penjelasan terkait tiga fasilitas nuklir yang diserang AS tersebut.

1. Fasilitas Fordow

Lokasi dan struktur: Fordow terletak 30 kilometer di timur laut Qom, tertanam di dalam gunung pada ketinggian sekitar 1.750 m, dengan lebih dari 80 meter batu dan perisai vulkanik — menjadikannya salah satu situs Iran yang paling dijaga ketat.

Peran teknis: Menampung dua aula bawah tanah yang dapat menampung sekitar 3.000 sentrifus IR-1, memperkaya uranium hingga 60 persen — tingkat yang mendekati tingkat senjata.

Kepentingan strategis: Ini adalah target utama dalam setiap upaya militer untuk mencegah Iran mencapai kemampuan militer nuklir, karena kapasitas dan perlindungannya yang tinggi.

2. Reaktor Natanz

Lokasi dan struktur: Terletak di dekat Kashan di Iran tengah, sebagian terkubur di bawah tanah sekitar 8 meter dengan atap beton setebal 220 meter, terlindung secara alami oleh medan pegunungan di sekitarnya.

Peran teknis: Berisi pabrik primer dan eksperimental dengan lebih dari 14.000 sentrifus (IR-1, IR-2m, IR-4, IR-6), menjadikannya pusat pengayaan industri utama Iran.

Kepentingan strategis: Bertanggung jawab atas produksi sebagian besar uranium pengayaan rendah Iran dan memainkan peran penting dalam pengembangan sentrifus.

3. Kompleks nuklir Isfahan

Lokasi dan struktur: Terletak di sebelah selatan Isfahan di dataran tinggi gersang yang jauh dari daerah berpenduduk, benteng ini tidak terkubur maupun dibentengi dengan kuat.

Peran teknis: Meliputi Fasilitas Konversi Uranium (UCF); pabrik produksi bahan bakar reaktor penelitian; dan pabrik pelet bahan bakar logam, dan tiga reaktor penelitian.

Kepentingan strategis: Berfungsi sebagai tulang punggung infrastruktur penelitian dan produksi nuklir Iran, memasok Natanz dan Fordow.

Pentagon menggunakan beberapa pesawat tercanggih di dunia untuk serangan hari Sabtu.

B-2 Spirit adalah pesawat pengebom multiperan yang mampu membawa amunisi konvensional dan nuklir.

Pesawat pengebom ini merupakan tonggak penting dalam program modernisasi pesawat pengebom AS.

B-2 membawa daya tembak besar ke mana pun di dunia melalui pertahanan yang tampaknya tak tertembus.

Menurut pejabat AS, pesawat pengebom yang melakukan serangan Iran terbang selama hampir 37 jam tanpa henti dari pangkalannya di Missouri, mengisi bahan bakar di udara beberapa kali sebelum menyerang pada Minggu dini hari.

(Nuryanti)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.