Gaza Tetap Berdarah di Tengah Gencatan Senjata Iran-Israel, 40 Warga Palestina Dilaporkan Tewas
Adi Suhendi June 25, 2025 03:31 AM

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah suasana gencatan senjata Iran-Israel, sebanyak 40 warga Palestina di Gaza tewas oleh pasukan Israel.

Padahal, gencatan senjata Israel-Iran yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan harapan di antara warga Palestina akan berakhirnya perang selama lebih dari 20 bulan di Gaza.

Agresi Israel di Gaza telah menghancurkan wilayah tersebut dan membuat sebagian besar penduduknya mengungsi dan banyak yang kekurangan gizi.

Dilansir dari Reuters, Rabu (25/6/2025), informasi soal korban tewas tersebut disampaikan petugas medis dan warga Gaza.

"Cukup! Semuanya telah mengecewakan kami. (Kelompok Lebanon yang didukung Iran) Hizbullah mencapai kesepakatan tanpa Gaza, dan sekarang Iran telah melakukan hal yang sama," kata Adel Farouk (52).

Kepada Reuters, Adel berharap Gaza menjadi lokasi berikutnya sebagaimana Iran dan Israel kini terjadi.

Di Gaza, kekerasan terus berlanjut tanpa ada tanda-tanda akan berakhir.

Marwan Abu Naser, dari Rumah Sakit Al-Awda di Nuseirat Gaza tengah, mengatakan, telah menerima 19 korban tewas dan 146 korban luka dari kerumunan yang mencoba mencapai pusat distribusi bantuan terdekat dari Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung AS.

Abu Naser mengatakan bahwa korban tewas akibat tembakan.

Namun, militer Israel mengatakan bahwa kerumunan semalam diidentifikasi berdekatan dengan pasukan yang beroperasi di Koridor Netzarim di Gaza.

Secara terpisah, 10 orang lainnya tewas akibat serangan udara Israel di sebuah rumah di lingkungan Sabra, Kota Gaza, sementara 11 orang tewas akibat tembakan Israel di kota selatan Khan Younis, kata petugas medis, sehingga jumlah korban tewas hari itu menjadi sedikitnya 40 orang.

Warga Palestina berharap gencatan senjata Israel-Iran yang diumumkan Trump berlaku juga di Gaza.

Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

Militer Israel disebut menambah rasa frustrasi para warga Gaza, dengan menyebarkan selebaran di beberapa wilayah di Gaza utara yang memerintahkan penduduk untuk meninggalkan rumah mereka dan menuju ke selatan, yang tampaknya menandai dimulainya kembali serangan militer Israel terhadap Hamas.

"Kembali ke wilayah pertempuran merupakan risiko bagi nyawa Anda," tulis pernyataan militer Israel itu.

Sebagai informasi, perang di Gaza dipicu ketika militan yang dipimpin Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251 orang, menurut penghitungan Israel.

Sementara itu, Perang udara dan darat Israel berikutnya di Gaza telah menewaskan sekitar 56.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, sementara mengungsikan hampir seluruh populasi lebih dari 2 juta orang dan menyebarkan krisis kelaparan.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan Israel dan Iran telah mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata pada Senin (23/6/2025) malam waktu setempat.

Pengumuman tersebut disampaikan melalui media sosial.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.