TRIBUNNEWS.COM - Iran dan Israel saling mengklaim kemenangan setelah tercapai gencatan senjata.
Setelah gencatan senjata dimulai Selasa (24/6/2025), warga Iran berkumpul di Lapangan Enghelab Teheran untuk mengucapkan terima kasih kepada angkatan bersenjata Iran dalam menghadapi agresi Israel dan AS.
Presiden Masoud Pezeshkian pun memuji rakyat Iran harus bangga pada diri mereka sendiri atas kemenangan terhadap Israel yang dibantu Amerika Serikat (AS)
Pezeshkian menekankan perlunya menjaga persatuan dan kohesi di antara bangsa Iran.
"Persatuan dan solidaritas yang berharga yang telah tercipta di negara ini sangatlah penting dan merupakan kekayaan bagi negara dan harus terus dilanjutkan," kata Pezeshkian dilansir dari mehernews.com, Rabu (25/6/2025).
Ia meramalkan masa depan yang lebih cerah bagi Iran setelah mencapai kemenangan atas rezim Zionis.
Ia mengatakan bahwa kerusakan yang diderita musuh di tangan angkatan bersenjata Iran jauh lebih besar daripada yang dialami Iran.
Ia juga mengatakan, tindakan Israel telah memberikan kerugian besar bagi rezim Zionis yang membuktikan kebesaran bangsa Iran di mata dunia.
"Semua kebanggaan setelah kemenangan adalah karena rakyat, yang seharusnya mereka banggakan," ucapnya.
Pezeshkian sangat percaya pada stabilitas regional dan koeksistensi dengan negara-negara tetangga, seraya menekankan bahwa kemampuan pertahanan Iran adalah untuk melayani negara-negara regional dan muslim serta negara-negara tetangga.
Ia juga menekankan bahwa menjaga kewaspadaan dan kebijaksanaan oleh semua negara di kawasan akan menggagalkan rencana musuh untuk memecah belah.
Di lain pihak, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun mengklaim pihaknya berhasil memenangkan perang melawan Iran.
"Kami meraih kemenangan bersejarah, dan kemenangan ini akan bertahan selama beberapa generasi," kata Netanyahu dilansir Aljazeera, Rabu (25/6/2025).
Dia mengatakan militer Israel berhasil bangkit dari serangan Iran.
“Kami bangkit seperti singa dan auman kami mengguncang Teheran. Perang ini akan dipelajari oleh semua angkatan bersenjata di dunia. Kami menghancurkan fasilitas-fasilitas penting di Arak, Natanz, dan Isfahan,” kata Netanyahu.
Diketahui Iran dan Israel melakukan gencatan senjata setelah diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (23/6/2025) malam waktu setempat.
Gencatan senjata tersebut dilakukan setelah Israel dan Iran terlibat perang rudal selama 12 hari sejak serangan pertama Tel Aviv ke Teheran pada 13 Juni 2025.
Dalam, perjalanan konflik tersebut Amerika Serikat pun terlibat, di mana AS membom tiga situs nuklir Iran pada 22 Juni 2025.
Selama perang 12 hari dilaporkan 606 orang Iran tewas dan tercatat total 5.332 orang terluka.
Di Israel, sedikitnya 28 orang tewas dalam serangan Iran.
(CNN/ Aljazeera/ mehrnews)