Iran-Israel Saling Beri Ancaman di Tengah Gencatan Senjata, Teheran Ungkit Serangan ke Pangkalan AS
Adi Suhendi June 25, 2025 06:31 AM

TRIBUNNEWS.COM - Iran dan Israel saling memberi ancaman di tengah gencatan senjata yang baru dimulai pada Selasa (24/6/2025).

Juru bicara Markas Besar Pusat Khatam al-Anbiya, Kolonel Ebrahim Zolfaghari, mengatakan Iran akan memberikan respons yang menghancurkan terhadap AS dan Israel jika gencatan senjata dilanggar.

Dia memperingatkan Amerika Serikat dan Israel untuk belajar dari serangan yang dilakukan angkatan bersenjata Iran terhadap pangkalan AS Al-Udeid di Doha, Qatar. 

"Rezim Israel yang frustrasi terbiasa mengatakan kebohongan besar," kata Zolfaghari dikutip dari mehrnews.com, Rabu (25/6/2025).

Ia pun mengungkit serangan terakhir Israel terhadap Teheran.

Israel disebutnya melanggar wilayah udara Iran dengan pesawat tak berawak dan telah menyerang beberapa bagian Iran pada Selasa pagi.

"Angkatan bersenjata Iran yang kuat sepenuhnya siap menghadapi segala bentuk agresi musuh dengan pengetahuan yang mendalam," tegasnya.

Sebelumnya Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan pasukannya akan terus menekan pelatuk setelah gencatan senjata dengan rezim Zionis untuk menanggapi setiap pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata.

IRGC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menyerang target militer Israel dengan serangkaian rudal sebagai bentuk balasan atas serangan yang dilancarkan terhadap Iran pada Selasa pagi.

Dikatakan bila serangan tersebut sebagai pelajaran bagi Israel menjelang gencatan senjata.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pun memberi ancaman terhadap Iran.

Ancaman Benjamin Netanyahu ini muncul gencatan senjata berlangsung beberapa jam.

Netanyahu mengatakan pihaknya tak segan-segan akan memperbarui permusuhan dengan Iran bila masih nekat membangun program nuklirnya.

"Israel akan bertindak dengan tekad yang sama jika Iran mencoba memulihkan program nuklirnya setelah kerusakan yang dialami fasilitasnya akibat serangan AS dan Israel," kata Netanyahu, dikutip dari Al Jazeera.

Diketahui Iran dan Israel melakukan gencatan senjata setelah diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (23/6/2025) malam waktu setempat.

Gencatan senjata tersebut dilakukan setelah Israel dan Iran terlibat perang rudal selama 12 hari sejak serangan pertama Tel Aviv ke Teheran pada 13 Juni 2025.

Dalam, perjalanan konflik tersebut Amerika Serikat pun terlibat, di mana AS membom tiga situs nuklir Iran pada 22 Juni 2025.

Selama perang 12 hari dilaporkan 606 orang Iran tewas dan tercatat total 5.332 orang terluka.

Di Israel, sedikitnya 28 orang tewas dalam serangan Iran.

(Aljazeera/ mehrnews)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.