TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu orang dari puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Iran yang tiba di Indonesia, pada Rabu (25/6/2025), nampak dalam kondisi kurang sehat.
Hal ini karena WNI berjenis kelamin pria yang tidak menyebutkan namanya itu terlihat tengah didorong oleh petugas dengan menggunakan kursi roda.
Selain itu, terlihat pula sebuah tongkat untuk membantu berjalan yang dipangku oleh pria tersebut.
WNI itu nampak langsung dibawa oleh petugas setelah keluar dari pintu kedatangan khusus jemaah haji di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Tak ada sepatah kata pun yang diucapkan oleh pria tersebut ketika awak media mengambil gambar dirinya yang duduk mengenakan topi tersebut.
Terkait itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memberikan penjelasan. WNI yang berhasil dievakuasi tersebut memang dalam kondisi kurang sehat akibat terjatuh dari kamar mandi saat berada di Iran.
"Jadi memang sudah dua bulan yang lalu jatuh dan kemudian otot tendonnya putus," kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha kepada wartawan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (25/6/2025) malam.
Menurut Judha, WNI tersebut sudah mendapatkan perawatan medis di Kota Teheran, Iran sebelum meningkatnya eskalasi konflik belakangan ini.
"Sudah dirawat di Teheran, kemudian ada eskalasi dan kemudian kita evakuasi. Namun secara umum kondisi yang bersangkutan selama proses evakuasi aman dan tetap kita jaga kondisi itu," tuturnya.
Untuk informasi, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan sudah ada puluhan orang yang dievakuasi dengan dipulangkan ke Indonesia sampai Rabu (25/6/2025) terkait adanya konflik antara Iran dan Israel.
Total, sudah sudah ada 59 warga negara Indonesia (WNI) dan 1 warga negara asing (WNA) yang menikah dengan WNI yang sudah tiba di Indonesia selama dua hari.
Untuk hari ini, ada sebanyak 49 orang yang dievakuasi dengan menaiki empat pesawat domestik mulai dari pagi hingga malam hari.
Di sisi lain, terdapat tiga orang WNI dari Muscat, Oman dan dua WNI dari Amman, Yordania juga dievakuasi pada hari ini untuk mengamankan dari peperangan tersebut.
Judha mengatakan dalam hal ini, ada 37 WNI lainnya yang masih menuju Indonesia untuk dievakuasi. Namun, hal ini tertunda karena kendala beberapa wilayah udara yang masih ditutup akibat konflik tersebut.
"Mayoritas tadi mahasiswa, mahasiswa yang banyak kuliah di kota Qom ada juga pekerja migra, dosen, tadi ada juga itu dosen yang mengajar di Teheran dan juga keluarga dari KBRI," tutur Judha.