Guru Penyintas Bencana Sosial di Papua Dapat Pendampingan Psikologis untuk Kembali Mengajar
Malvyandie Haryadi June 26, 2025 01:32 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK–PLK) Kemendikdasmen dan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) memberikan pemulihan psikologis bagi guru penyintas bencana di Papua. 

Program Training as Healing ini menjangkau 80 peserta yang mayoritas guru penyintas bencana sosial Maret 2025 di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Penutupan Training as Healing dilakukan oleh Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Papua, Dr. Junus Simangunsong.

Para peserta berasal dari sejumlah titik pengungsian, yakni Sentani, Dekai, dan Wamena.

“Pemulihan psikologis adalah fondasi bagi keberlanjutan pendidikan di daerah terdampak bencana. Melalui Training as Healing, kami memastikan guru-guru kembali mengajar dengan ketahanan mental yang lebih baik—dan bahkan menjadi agen pemulihan di komunitasnya," ujar Ketua Umum Himpsi Pusat, Dr. Andik Matules, melalui keterangan tertulis, Kamis (26/6/2025).

Program ini digelar oleh Korps Relawan Bencana (Kresna) Himpsi. 

Materi disampaikan oleh tim psikolog Kresna Himpsi pusat dan fasilitator Himpsi Wilayah Papua.

Materi mencakup pengenalan dampak psikologis bencana sosial, teknik pemulihan diri dan komunitas. 

Serta persiapan psikologis untuk kembali ke lingkungan asal dan pengenalan Psychological First Aid (PFA) melalui simulasi dan permainan terapeutik.

"Pemulihan psikologis bukan sekadar pelengkap dalam penanganan bencana—melainkan kebutuhan utama bagi keberlangsungan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat," kata Ketua Umum Kresna sekaligus Ketua IV Himpsi Pusat, Anrilia E.M. Nindyah.

Dengan berakhirnya program ini, seluruh peserta dinyatakan siap kembali ke lingkungan masing-masing sembari membawa keterampilan PFA untuk mendukung pemulihan komunitas.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.