TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Antusiasme masyarakat menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah terjadi di berbagai daerah.
Di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur kemeriahan menyambut tahun baru 1 Muharram 1447 Hijriah diwarnai dengan Pawai 999 Obor.
Pawai ini melibatkan ratusan santri dan pelajar di kegiatan bertajuk "Pawai Obor Satu Muharam" yang berlangsung penuh khidmat dan meriah yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Bondowoso.
Acara pawai start dari Makam Ki Ronggo, tempat bersejarah yang menjadi simbol spiritual dan budaya masyarakat Bondowoso dan dimulai dengan ziarah dan doa bersama, dilanjutkan dengan penyalaan obor oleh Bupati Bondowoso, KH. Abdul Hamid Wahid.
Obor yang menyala menjadi simbol semangat perubahan —dari kegelapan menuju cahaya, dari masa lalu menuju masa depan yang lebih baik dan penuh berkah.
Dalam sambutannya, Bupati KH. Abdul Hamid Wahid menyampaikan pesan mendalam mengenai makna hijrah. “Pawai obor yang diawali dari Makam Ki Ronggo ini mengingatkan kita pada pentingnya menghargai sejarah dan menghormati leluhur," ujarnya.
"Penyalaan obor bukan sekadar seremonial, tetapi simbol semangat hijrah: meninggalkan keburukan menuju kebaikan, dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang. Ini adalah momentum membangun peradaban yang berakar pada nilai-nilai budaya dan spiritual bangsa.” kata Bupati dikutip Jumat, 27 Juni 2025.
Barisan pawai diawali para santri pembawa obor, diikuti bendi yang membawa Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso, kemudian kereta DAUL yang menjadi ikon budaya khas Bondowoso.
Kemudian, dilanjutkan dengan barisan pelajar pembawa lampion berjumlah 999 peserta, menyusuri jalan utama kota menuju Pendopo Raden Bagus Assra sebagai titik akhir pawai.
Sesampai di Pendopo Raden Bagus Assra, rombongan disambut meriah oleh Gamelan Kiai Samudro yang membawakan lantunan Sholawat Nabi Muhammad SAW secara harmonis dan menyentuh hati.
Alunan musik tradisional ini menambah suasana sakral sekaligus menggugah semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya lokal.
Pawai 999 Obor Satu Muharam ditutup dengan Prosesi "Katopa' Panglobar" oleh Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso, sebagai simbol "Minadzulumati Ilannur" terlepasnya segala kegelapan menuju cahaya peradaban yang baru.
Edy, Ketua Pelaksana Kegiatan Pawai 999 Obor Satu Muharam mengatakan, kegiatan ini adalah puncak dari kegiatan Semarak 1 Muharram 1447 H Bondowoso.
“Ada Lomba Essay Islami yang pengumuman dan penyerahan hadiahnya diselenggarakan tadi siang. Bapak Bupati langsung yang menyerahkan hadiahnya di Pendopo Raden Bagus Assra,” jelasnya.
Pawai Obor Satu Muharam ini menjadi perpaduan antara spiritualitas, budaya, dan edukasi. Pemerintah Kabupaten Bondowoso menegaskan komitmennya untuk melestarikan tradisi-tradisi luhur sebagai aset budaya sekaligus memperkuat nilai-nilai keislaman dalam kehidupan masyarakat.
“Semarak 1 Muharram 1447 H Bondowoso adalah hasil kolaborasi berbagai pihak yang saling bersinergi. Sesuai pesan Bapak Bupati, semoga kedepannya akan lebih banyak kolaborasi berbagai pihak untuk memajukan Bondowoso,” ujarnya. (tribunnews/fin)