BANJARMASINPOST.CO.ID - AC Milan menemukan duplikat Tijjani Reijnders yang hijrah ke Manchester City.
Ya, AC Milan telah mendapati gelandang incaran mereka, Ardon Jashari.
Sayangnya, gelandang incaran mereka itu dipagari harga sangat tinggi oleh klubnya.
Memang, nama Jashari belakangan ini kencang disebut-sebut sebagai target Milan di bursa transfer musim panas.
Pemain Club Brugge berusia 22 tahun itu diidentifikasi sebagai pengganti langsung Tijjani Reijnders, yang sudah dijual Setan Merah ke Man City.
Seperti Reijnders, Jashari adalah gelandang tengah pengontrol tempo.
Dia mampu bermain agak ke belakang sebagai "nomor 6 klasik" atau lebih ke depan dengan tipe box-to-box.
Terpilih sebagai Pemain Terbaik dan Pemain Muda Terbaik di Liga Belgia musim lalu, Jashari kuat menghadapi tekanan lawan, jago merebut bola, dan andal menyerang dari lini kedua.
Walaupun masih muda, Ardon Jashari bisa langsung menjadi pemain inti Milan karena dia disebut seorang pakar transfer sepak bola Belgia lebih matang daripada Reijnders.
"Dia siap dilihat dari sisi psikologis, tidak merasakan tekanan ketika bermain," ujar Sacha Tavolieri seperti dikutip dari Tuttomercatoweb.
"Dia pemimpin sejati dalam caranya berpikir, dalam sikapnya di atas lapangan."
"Dia membuat pemain lain tampil lebih baik karena dia sudah memiliki kepribadian yang tidak dipunyai Reijnders ketika pertama kali tiba."
"Jashari adalah pemain yang bisa langsung memberi Anda hal-hal penting."
"Saya melihat dia sebagai duplikat Reijnders yang sempurna dilihat dari caranya bermain."
"Tetapi dia memiliki faktor fisik yang lebih bagus, dia tidak setengah-setengah dalam bermain."
"Dia sanggup bermain lebih kotor dari Reijnders, bisa bermain lebih agresif, tetapi mampu menjaga tempo permainan."
AC Milan sepertinya mengamini pendapat ini karena mereka ngotot mengejar Jashari.
Direktur Teknik Igli Tare sudah terbang ke Belgia dan bertemu manajemen Club Brugge.
Namun, tim berjulukan Blauw-Zwart alias Biru-Hitam segera memasang pagar tinggi buat bintangnya.
Milan menawarkan 30 juta euro termasuk bonus untuk pemain bertinggi badan 181 cm itu.
Brugge menegaskan Jashari tidak untuk dijual kecuali ada tawaran yang benar-benar memikat mereka.
Banderol pemain Timnas Swiss ini dipasang di angka 50-60 juta euro yang berarti lebih dari 1 triliun rupiah.
Harga setinggi itu pastinya tidak cocok dengan bujet Milan.
Misi mendapatkan Jashari jadi tidak akan mudah bagi Milan apalagi Brugge tidak dalam kondisi harus buru-buru menjual sang pemain.
Jashari masih terikat kontrak dengan Brugge sampai 2029.
Tetapi, Il Diavolo Rosso belum menyerah dan ingin menggunakan taktik yang sama seperti waktu merekrut Charles De Ketelaere dari Club Brugge.
Dulu negosiasi untuk CDK sempat berlangsung alot tetapi akhirnya Brugge melepasnya dengan harga 35 juta euro setelah sang gelandang meminta dirinya dijual.
Sekarang Milan juga mengharapkan bantuan Ardon Jashari untuk ikut mendesak Brugge supaya menjualnya.
Jashari sendiri dikabarkan memang sudah meminta agar Club Brugge melepasnya ke Milan.
Dia menyebut bermain di klub sebesar AC Milan dan Liga Italia adalah impiannya sejak kecil.
(Banjarmasinpost.co.id/Bolasport.com)