TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Gedung eks Banger Telecenter yang terletak di belakang Kantor Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, akan dihidupkan kembali setelah lama terbengkalai pasca-pandemi Covid-19.
Pemerintah Kota atau Pemkot Probolinggo berencana mengalihfungsikan bangunan ini menjadi kantor bersama bagi sejumlah lembaga strategis, seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Langkah ini dinilai sebagai upaya cerdas dalam mengoptimalkan aset milik daerah yang selama ini tak terpakai, sekaligus menjawab kebutuhan ruang kerja yang semakin terbatas.
Wali Kota Probolinggo, Dokter Aminuddin, menyatakan komitmennya untuk merevitalisasi bangunan tersebut.
“Kondisinya masih sangat bagus, hanya perlu sedikit penyesuaian. Ini sebuah solusi, aset tidak terbengkalai, sementara kebutuhan ruang untuk lembaga strategis terpenuhi,” ujarnya.
*Dari Pusat Digital Menjadi Ruang Kolaborasi*
Dulu, Banger Telecenter dikenal sebagai pusat pelatihan internet dan literasi digital gratis bagi masyarakat, khususnya warga di wilayah pinggiran. Namun seiring berkembangnya teknologi dan dampak pandemi, fungsi tempat ini mulai ditinggalkan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika atau Diskominfo Kota Probolinggo, Aman Suryaman, menyebutkan fungsi awal bangunan memang sudah tidak relevan. Namun, kondisi fisik gedung masih sangat layak dan terawat.
“Fasilitas dasar sudah ada, termasuk ruang pertemuan di lantai atas yang cukup representatif,” jelas Aman.
Menurutnya, hanya dibutuhkan renovasi ringan untuk menyesuaikan kebutuhan sebagai kantor bersama lintas organisasi.
Ketua FKUB Kota Probolinggo, Ahmad Hudri, menyambut positif rencana alih fungsi ini.
“Lokasinya strategis, fasilitas memadai. Ini akan mempermudah koordinasi antar lembaga,” ujar Hudri pada Sabtu (28/6/2025).
Kehadiran sejumlah perwakilan dari BPPKAD, BAZNAS, dan MUI dalam peninjauan langsung ke lokasi turut menunjukkan keseriusan dan sinergi dalam mewujudkan gagasan tersebut.
Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua KPU Kota Probolinggo selama dua periode itu menyebut, hal ini merupakan bukti nyata kolaborasi positif antara pemerintah dan masyarakat.
*Optimalisasi Aset Daerah yang Efisien*
Rencana alih fungsi eks Banger Telecenter tidak semata-mata soal administratif, melainkan menjadi contoh konkret bagaimana aset publik dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan bersama.
“Daripada bangunan nganggur, lebih baik jadi ruang produktif. Ini prinsip yang harus terus kita kembangkan,” tegas Wali Kota Aminuddin.
Ke depannya, bangunan ini tidak hanya akan difungsikan sebagai kantor bersama, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan keagamaan.
Transformasi ini menjadi bukti dengan perencanaan yang tepat, aset mangkrak pun bisa disulap menjadi ruang produktif yang bermanfaat luas bagi masyarakat. (*)