TIMESINDONESIA, BANDUNG – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 (Daop 2) Bandung mencatat lonjakan signifikan jumlah penumpang selama dua hari libur Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Tercatat sebanyak 60.491 pelanggan menggunakan layanan kereta api jarak jauh pada 26 dan 27 Juni 2025, atau tepat pada H-1 dan Hari H libur Tahun Baru Islam.
Angka tersebut menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat untuk menggunakan moda transportasi kereta api sebagai pilihan utama dalam bepergian selama momen libur panjang. Hal ini disampaikan langsung oleh Manager Humas KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo, dalam keterangan resminya.
“Guna mengantisipasi lonjakan pelanggan, KAI Daop 2 Bandung menambah kereta pada sejumlah rangkaian KA favorit masyarakat. Penambahan kereta dilakukan pada rangkaian KA Malabar PP, KA Lodaya PP, KA Argo Parahyangan PP, dan KA Ciremai PP dengan jadwal perjalanan mulai 26 Juni sampai 1 Juli 2025,” ujar Kuswardojo, Sabtu (28/6/2025) petang.
Penambahan kereta tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas tempat duduk selama periode 6 hari libur panjang Tahun Baru Islam 1447 H.
"Total 128.316 tempat duduk disiapkan oleh KAI Daop 2 Bandung untuk melayani masyarakat dalam rentang waktu 26 Juni hingga 1 Juli 2025," tandasnya.
Tidak hanya menambah kereta, KAI Daop 2 Bandung juga menerapkan sejumlah strategi lain untuk menjamin kelancaran operasional dan kenyamanan pelanggan. Salah satunya dengan menyiagakan petugas tambahan di berbagai titik strategis, baik di stasiun-stasiun keberangkatan maupun di dalam rangkaian kereta api.
Kuswardojo menyebutkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen PT KAI untuk memberikan pelayanan yang prima, khususnya di masa puncak arus perjalanan liburan.
“KAI Daop 2 Bandung berkomitmen untuk bisa menghadirkan perjalanan yang aman, nyaman, tepat waktu, dan mengesankan,” tegasnya.
Dari data yang dihimpun hingga hari ini, total 144.737 pelanggan telah dan akan melakukan perjalanan menggunakan layanan KA jarak jauh dari Daop 2 Bandung selama periode libur panjang ini. Jumlah tersebut jauh melampaui total kapasitas kursi yang tersedia, yakni 128.316 tempat duduk.
Dengan demikian, tingkat okupansi atau keterisian tempat duduk mencapai 112,8 persen, yang mengindikasikan adanya peningkatan efisiensi penjualan tiket, termasuk dari pemanfaatan kursi tambahan hasil rekayasa operasional dan sistem boarding dinamis yang digunakan oleh KAI.
Kuswardojo juga mengimbau kepada seluruh pelanggan untuk datang lebih awal ke stasiun, memeriksa jadwal keberangkatan, serta membawa barang bawaan seperlunya demi kenyamanan pribadi dan pelanggan lainnya. Hal ini juga menjadi bagian dari upaya menjaga kenyamanan dan ketertiban selama masa liburan. (*)
