TRIBUNJAKARTA.COM - Pemandu lokal, Abdul Haris Agam atau yang akrab disapa Agam Rinjani akhirnya bertemu anggota Tim SAR.
Agam Rinjani menjadi sorotan setelah mengevakuasi pendaki asal Brasil Juliana Marins (27) yang jatuh di lereng puncak Guning Rinjani, Nusa Tenggara Barat.
Pasalnya, anggota Tim SAR, Rio Pratama sempat mengutarakan kekecewaannya setelah Agam Rinjani membuka donasi usai aksinya viral.
Rio Pratama ikut dalam evakuasi Juliana Marins.
Ia memposting donasi untuk Agam yang sudah terkumpul lebih dari Rp 1 miliar.
Kini alasan Agam Rinjani menggalang donasi tersebut terungkap lewat unggahan akun Instagram @riodansatyo.
Anggota Tim SAR akhirnya bertemu dengan Agam dan membahas soal donasi yang dibuka.
Dalam potretnya bersama Agam, Rio menyebutkan alasan donasi tersebut dilakukan untuk Rinjani yang lebih baik, aman, dan nyaman.
Rio pun mengaku pertemannya dengan Agam terkadang ada selisih paham.
"Kita berteman dan kadang berselisih faham, hari ini kita sudah berteman dan membicarakan semuanya kenapa ada donasi untuk apa donasi itu nantinya. Untuk Rinjani lebih baik aman dan nyaman," tulis Rio, Jumat (27/6/2025).
Sementara, dalam IG Story selanjutnya, para Tim SAR berkumpul.
"Alhamdulillah Tim kembali berkumpul paket komplit, pokoknya sepaket komplit kita bertemu lagi para pejuang Rinjani yang siap penanganan rest crew, pasukan berani mati takut lapar," kata salah satu Tim SAR saat berkumpul.
Tim SAR Kecewa
Sebelumnya, Rio Pratama, Anggota Tim SAR yang ikut dalam evakuasi pendaki Brasil Juliana Marins mengungkapkan kekecewaannya.
Meski pada evakuasi tersebut, Rio tidak termasuk dalam tujuh orang yang terjun ke jurang.
Ia jadi satu dari 23 rescuer support system peralatan di atas pegunungan.
Rio bersama Tim SAR lainnya ikut menarik tali yang membawa Agam dan jasad Juliana Marins.
Menurut Rio, tanpa kerja sama para Tim SAR, Agam tidak akan bisa membawa jasad Juliana ke punggung gunung.
"Jutaan orang bilang @agam_rinjani adalah pahlawan..
Pertanyaan saya, apakah bisa agam evakuasi sendiri ..?,
Apakah bisa agam membawa dan mempersiapkan peralatan untuk evakuasi sendiri ?" tulisnya di akun Instagram @riodansatyo.
Ia menulis caption tersebut sambil memposting video bagaimana anggota tim SAR lainnya ikut bergelantungan di jurang.
Kemudian para anggota lainnya yang ikut menyiapkan tali untuk Agam dan yang lainnya.
Rio mengaku kalau ia dan anggota Tim SAR tidak berharap disebut pahlawan.
"Ok mungkin video ini bisa menjawab dan menjelaskan, Kami Bukan Pahlawan dan tidak berharap di bilang pahlawan. Bergerak atas dasar kemanusiaan untuk menjaga nama baik Indonesia.
4 rescuer Di titik Korban, 3 rescuer standby di pelataran ujung tebing, 23 rescuer support System peralatan di Atas punggungan," tulisnya lagi.
Rio bahkan menyindir rescuer yang sedang menjadikan momen ini sebagai panggung untuk dirinya sendiri.
"Awalnya saya tidak perdulikan permasalahan ini, karena memang setiap orang mempunyai maksud sendiri sendiri di setiap evakuasi, ada yang mencari pahala, ada yang tulus untuk kemanusiaan dan ada pula yang menjadikan panggung untuk dirinya sendiri. Tidak ada masalah itu hak masing-masing," tulis Rio.
Namun, ia menyindir adanya postingan berisi open donasi untuk Agam.
Ia pun mempertanyakan, kenapa Agam tidak memberi tahu pada tim yang lainnya soal penggalangan dana tersebut.
"Yang membuat saya miris dan sedih adalah ketika muncul sebuah postingan bahwa ada Open Donasi Untuk agam … ini ada apa..? Kenapa tidak memberi tau tim, perihal ini..?" tulis dia lagi.
Bahkan, ia juga memposting di IG Story sambil menandai akun @agam_rinjani.
Ia memposting donasi untuk Agam yang sudah terkumpul lebih dari Rp1 miliar.
"Mau sampe berapa miliar bro ? Kenapa harus ada donasi-donasi an bro..," tulis Rio di IG Story.
Rupanya, setelah itu, postingan soal donasi di akun Instagram Agam Rinjani pun langsung dihapus.
Padahal Rio hanya mempertanyakan, kenapa Agam tidak diskusi dulu dengan Tim SAR.
"Kenapa dihapus Postingan Donasi di feed nya @agam_rinjani !
Teman-teman team hanya butuh penjelasan. Di luar empati masyarakat Brasil, ini sangat tidak etis. Karena dari awal tidak ada program donasi-donasi macam ini apalagi sampai ke rekening pribadi dan mengatasnamakan untuk team," tulisnya. (TribunJatim)