SURYAMALANG.COM, MALANG - Pihak Terminal Arjosari Kota Malang akan bersurat ke perusahaan otobus dan merekomendasikan agar pegawainya yang terlibat pengeroyokan terhadap perwira TNI AL dikeluarkan.
Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati mengatakan, bahwa penindakan itu bagian dari respons atas tindakan yang dilakukan pelaku.
"Kami bersurat kepada PO agar mengeluarkan pelaku yang terlibat (pengeroyokan) kemarin," ujar Mega kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (26/6/2025).
Selain bersurat untuk merekomendasikan dikeluarkan, pihak terminal juga akan meningkatkan kembali pembinaan kepada mandor dan juru panggil penumpang.
Pihak terminal serius melakukan koreksi agar tidak terjadi lagi peristiwa kriminal di dalam terminal.
"Menekankan pembinaan kepada mandor dan juru panggil penumpang agar tidak melakukan tindakan anarkis kepada siapapun."
"Apabila dilanggar akan dikeluarkan dari terminal," paparnya.
Mega juga berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan yang aman dan nyaman kepada pelanggan di Terminal Arjosari.
Peristiwa pengeroyokan di Terminal Arjosari telah menjadi perhatian publik.
Terlebih peristiwa itu menimpa seorang perwira yang masih aktif bertugas.
"Menekankan kembali kepada mandor agar ikut serta menjaga keamanan, ketertiban dan juga pelayanan yang prima kepada penumpang," papar Mega.
Pengeroyokan itu terjadi setelah ada cekcok antara para pelaku dan korban.
Polisi telah mengamankan tiga orang pelaku dan sedang memburu tiga pelaku lainnya.
Mega mengaku tidak mengetahui duduk perkara terjadinya cekcok.
Ia hanya mengetahui pengeroyokan itu bermula dari cekcok saja.
Pihaknya masih menunggu keterangan resmi dari hasil penyelidikan.
"Kalau soal itu masih kami selidiki. Takut keliru mengeluarkan pernyataan," terang Mega.
Peristiwa pengeroyokan terjadi di Terminal Arjosari pada Kamis malam (27/6/2025).
Korban mengalami luka serius di wajah setelah dikeroyok beberapa orang.