TRIBUNNEWS.COM – Iran mengklaim beberapa micro air vehicle (MAV) atau drone berukuran sangat kecil masuk ke Iran lewat negara-negara tetangganya.
MAV itu digunakan Israel untuk menyerang Iran dalam perang yang berlangsung selama 12 hari mulai tanggal 13 Juni lalu.
“Kami menerima laporan dan data intelijen yang mengindikasikan bahwa beberapa MAV telah masuk ke Iran lewat negara tetangga. Ini mengapa presiden kita, dalam pembicaraan lewat telepon dengan Presiden Republik Azerbaijan, meminta adanya penyelidikan serius tentang hal ini,” kata Mehdi Sobhani, Duta Besar Iran untuk Armenia, dikutip dari Mehr News, (28/6/2025).
Sobhani mengatakan Iran kini menunggu hasil penyelidkan itu.
“Setelah temuan-temuannya jelas, kami akan memutuskan bagaiman merespons isu itu.”
Dia menyebut ada kemungkinan Israel memanfaatkan wilayah negara tetangga Iran dalam melancarkan serangannya.
“Namun, kepada kita, pihak Azerbaijan telah menjamin bahwa negaranya tidak akan mengizinkan wilayahnya dimanfaatkan untuk melawan kita,” ujar diplomat itu.
Menurut Sobhani, rezim Israel tidak mematuhi hukum apa pun sehingga bisa saja Israel memang memanfaatkan wilayah negara lain.
Sementara itu, dalam percakapan dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyayangkan serangan Israel terhadap fasilitas nonmiliter Iran yang menewaskan warga sipil.
Press TV melaporkan Aliyev menyambut baik gencatan Israel-Iran. Dia juga menegaskan bahwa Azerbaijan menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Iran.
Adapun mengenai laporan yang mengindikasikan zona udara Azerbaijan dimanfaatkan Israel untuk menyerang Iran, Aliyev menampiknya. Dia mengklaim pemerintahnya mengontrol penuh langit Azerbaijan dan tidak akan mengizinkannya digunakan Israel.
Lalu, Aliyev mengungkapkan keinginan Azerbaijan untuk mempererat hubungan dengan Iran dalam bidang ekonomi, politik, dan keamanan.
Bantahan juga disampaikan oleh Kementerian Luar negeri (Kemenlu) Azerbaijan yang marah atas tuduhan penggunaan wilayah negaranya oleh Israel.
“Kami dengan tegas membantah pernyataan tak berdasar dan provokatif dari Duta Besar Iran untuk Armenia, Mehdi Sobhani, mengenai dugaan penggunaan wilayah Azerbaijan untuk operasi melawan Iran, terutama klaim bahwa serangan drone Israel dilancarkan dari wilayah Azerbaijan,” kata Kemenlu Azerbaijan.
Dia mengatakan tudingan seperti itu merusak hubungan antara Azerbaijan dan Iran.
Sementara itu, beberapa hari lalu polisi di Provinsi Esfahan di Iran tengah menemukan bengkel ilegal yang menyimpan komponen dan peralatan yang digunakan untuk merakit drone.
Menurut pihak berwenang Iran, keempatnya adalah "tentara bayaran rezim Zionis".
Selama penggeledahan, ada banyak komponen dan peralatan produksi drone yang disita. Kasus ini masih diselidiki oleh aparat keamanan Iran.